PORTAL JOGJA – Asosiasi Perawat Muda Korea mendesak para dokter yang melakukan mogok kerja agar kembali menjalankan tugas demi pasien. Mereka mengingatkan bahwa tugas mereka adalah melindungi pasien.
Melalui akun Instagram mereka, Asosiasi Perawat Muda Korea menilai bahwa keputusan pemerintah untuk menambah kuota masuk sekolah kedokteran merupakan tindakan yang berlebihan.
Mereka juga menyatakan keraguan atas kualitas pendidikan sekolah kedokteran seandainya penambahan kuota sudah diberlakukan.
Baca Juga: Event Hari Ini di Yogyakarta, Ada Sarasehan Kethoprak di TBY
Dilansir dari Korea Herald, para perawat meminta agar para dokter tidak meninggalkan lapangan. “Perjuangkan keyakinan Anda, bukan melalui pemogokan tapi di lapangan. Tolong jangan izinkan rekan kerja Anda melakukan praktik perawatan medis secara illegal,” demikian disampaikan Asosiasi Perawat Muda Korea melalui Instagram.
Para perawat juga dikabarkan mulai frustasi karena terpaksa melakukan tugas-tugas yang biasa dilakukan oleh dokter magang.
Jika semakin banyak dokter yang melakukan mogok kerja, dikhawatirkan perawat tidak hanya harus menjalankan tugas doktoral tetapi mereka juga harus menangani keluhan pasien.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan RS PPN, Tekankan Pentingnya Kesiapan Fasilitas Kesehatan
Sementara itu Serikat Pekerja Kesehatan dan Medis Korea menyebut, “perawatan medis ilegal” sudah mulai terjadi, karena perawat dibiarkan menjalankan tugas dokter seperti menandatangani formulir persetujuan, membalut luka, melakukan tes gas darah arteri, dan mengelola ekskresi. ***