Separuh Pengikut Twitter Joe Biden Adalah Akun Palsu, Bagaimana dengan Elon Musk

- 18 Mei 2022, 20:09 WIB
Separuh pengikut akun Twitter Joe Biden adalah palsu, separuh lebih pengingut Elon Musk juga palsu
Separuh pengikut akun Twitter Joe Biden adalah palsu, separuh lebih pengingut Elon Musk juga palsu /Instagram/Joe Biden/Elon Musk

PORTAL JOGJA - Hampir separuh dari 22,2 juta pengikut Presiden Amerika Joe Biden di Twitter saat ini adalah akun palsu.

Data tersebut diungkapkan melalui alat audit yang disediakan oleh perusahaan perangkat lunak (software) SparkToro.

Seperti dilansir dari Newsweek SparkToro menemukan bahwa 49,3 persen akun yang mengikuti Twitter resmi @POTUS (President of the United States) adalah "pengikut palsu" berdasarkan analisis sejumlah faktor, termasuk masalah lokasi, gambar profil default, dan pengguna baru.

Baca Juga: Daniel Patrick Schuldt Laporkan Wanda Hamidah ke Polisi Karena Menerobos dan Lakukan Perusakan

CEO Tesla Elon Musk, yang saat ini berencana membeli Twitter, telah menyatakan keprihatinannya tentang jumlah akun palsu yang dapat membuat pengguna seperti Biden kehilangan banyak pengikut.

Musk mengatakan pada Selasa pagi bahwa kesepakatan senilai $44 miliar untuk membeli perusahaan media sosial tidak dapat dilanjutkan sampai masalah dengan akun palsu diselesaikan dan dia tampaknya mengkritik CEO Twitter Parag Agrawal.

Elon Musk mengklaim bahwa 20 persen akun Twitter adalah "akun palsu atau spam" dan angka itu "4 kali lipat dari klaim Twitter, bisa jauh lebih tinggi."

"Penawaran saya didasarkan pada keakuratan pengajuan SEC Twitter. Kemarin, CEO Twitter secara terbuka menolak untuk menunjukkan bukti <5%. Kesepakatan ini tidak dapat dilanjutkan sampai dia melakukannya," tulis Musk.

Tidak jelas bagaimana Elon Musk mencapai angka 20 persen. Dia dan Agrawal saling berbalas cuitan tentang masalah akun palsu pada hari Senin.

"Kami menangguhkan lebih dari setengah juta akun spam setiap hari, biasanya bahkan sebelum Anda melihatnya di Twitter. Kami juga mengunci jutaan akun setiap minggu yang kami duga mungkin spam, jika mereka tidak dapat melewati tantangan verifikasi manusia (captcha, verifikasi telepon, dll)," tulis Agrawal.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Newsweek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x