Perang Rusia-Ukraina, Otoritas Chernobyl Laporkan Tingkat Radiasi Nuklir Naik

- 26 Februari 2022, 02:35 WIB
Tank Rusia memasuki Ibu Kota Kyiv. Perang Rusia-Ukraina, Otoritas Chernobyl Laporkan Tingkat Radiasi Rektor Nuklir Naik
Tank Rusia memasuki Ibu Kota Kyiv. Perang Rusia-Ukraina, Otoritas Chernobyl Laporkan Tingkat Radiasi Rektor Nuklir Naik /Reuters/

PORTAL JOGJA - Perang antara Rusia dengan Ukraina masih terjadi selama 3 hari sejak Kamis 24 Februari 2022 hingga kini.
Banyak negara yang mengkhawatirkan perang ini berkelanjutan dan menjadi perangan besar abad ini.

Perang antara Rusia dengan Ukraina disebut-sebut sebagai perang besar setelah Perang Dunia (PD) II di kawasan Eropa.

Pasukan militer Rusia bersama Belarus menyerang berbagai titik instalasi penting di Ukraina. Salahnya sekitar rektor nulir Chernobyl seta kota-kota di Ukraina.

Serangan Rusia tidak hanya menggunakan pesawat udara saja namun juga rudal, mortir, roket, tank dan artileri berat. Tujuannya menghancurkan kota Kiev yang merupakan kota ter besar di Ukeaina.

Baca Juga: Rusia Serang Ukraina, Tentara Duduki Reaktor Nuklir Chernobyl Sampaikan Pesan Agar NATO Tak Ikut Campur

Pergerakan pasukan darat menggunaan kendaraan tempur seperti tank diikuti artileri berat menggempur kota-kota di Ukraina. Meski begitu Ukraina membalas serangan Rusia.

Badan nuklir Ukraina mengatakan pada Jumat, 25 Gebruri 2022 bahwa mereka mencatat adanya kenaikan tingkat radiasi di lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang tidak lagi berfungsi.

Para ahli di badan tersebut tidak memberikan keterangan tingkat radiasi secara detil namun mengatakan angka tersebut telah berubah akibat pergerakan peralatan militer berat di area tersebut, yang kemudian mengangkat debu radioaktif yang tersisa ke udara.

“Radiasi mulai meningkat. Namun tidak di tahap yang kritis untuk Kiev saat ini, tetapi kami terus memonitornya,” kata Kementerian Dalam Negeri seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: Ramalan Shio Kelinci, Kuda, Monyet dan Ayam 26 Februari 2022: Luangkan Waktu Sejenak untuk Mundur

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah