Network
PORTAL JOGJA – Kereta api komuter baru senilai $ 1,3 miliar di Senegal dimaksudkan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan memodernisasi sistem transportasi umum yang runtuh melakukan perjalanan perdananya dari ibu kota Dakar pada hari Senin.
Regional Express akan menghubungkan Dakar dengan Diamniadio, sebuah kota industri yang dibangun di dataran berdebu sekitar 40 kilometer (25 mil) jauhnya.
Kereta api baru pertama sejak kemerdekaan dari Prancis pada tahun 1960 adalah landasan rencana Darurat Senegal Presiden Macky Sall, yang mencakup bandara baru, jalan, arena olahraga, dan pusat konferensi yang indah.
Proyek-proyek tersebut telah meningkatkan citra Senegal sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Afrika. Dan kereta ber-AC diharapkan dapat mengurangi polusi di Dakar, di mana bus-bus tua dan taksi-taksi mengeluarkan asap hitam saat mereka beringsut menuju ibu kota setiap pagi.
Baca Juga: Mata Uang Lira Turki Merosot Hampir 8% Setelah Lonjakan yang Didorong Oleh Intervensi
"Masyarakat Senegal berhak bepergian dengan nyaman dan aman, sambil mengendalikan waktu mereka, dengan sistem transportasi massal yang memenuhi standar internasional terbaik," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan, Senin.
Perjalanan 45 menit dengan Wi-Fi internal akan menelan biaya hampir $3 di negara di mana separuh penduduknya hidup dalam kemiskinan, meskipun perjalanan yang lebih singkat akan lebih murah.
Sekitar 115.000 penumpang diperkirakan akan bepergian setiap hari dengan kereta api antara Dakar dan Diamniadio, kata pemerintah. Perluasan lebih lanjut akan menghubungkan bandara utama dan akhirnya kota-kota lain di tahun-tahun mendatang.***
