Network
PORTAL JOGJA - Pemerintahan Afghanistan di bawah Taliban mulai terbentuk secara resmi bulan September 2021. Pemerintah sementara tersebut terdiri dari para pemimpin garis keras.
Rezim ini kemudian dikenal dengan nama Imarah Islam Afghanistan. Pada masa akan datang akan dipimpin oleh seorang pemimpin agama yang dapat legimask para ulama.
Dilansir portaljogja.com dari laman cfr.org dalam pemerintahan Taliban tersebut tidak ada pejabat pemerintah sebelumnya, wanita dan hanya beberapa perwakilan dari etnis minoritas ada dalam kabinet.
Setelah berhasil menguasai wilayah Afghanistan dan membentuk pemerintahan sementara di bawah kendali Taliban. Taliban tampaknya tidak akan berbagi kekuasaan dengan pemerintah mana pun.
Baca Juga: 4 Dampak Krisis Ekonomi Setelah Taliban Kuasai Afghanistan
Sejak Taliban berkuasa telah berusaha meningkatkan diplomasi ke wilayah China, Pakistan dan Rusia agar kedutaan besar maupun bisnis asing di Afghanistan tetap buka. Namun Amerika serikat dan negara-negara barat belum mengakui Taliban di pemerintahan Afghanistan
Bagaimana Sistem Pemerintah Taliban di Afghanistan
Setelah berhasil menguasai Afghanistan kemudian Taliban membentuk sistem pemerintahan bukan lagi demokrasi seperti negara-negara barat. Namun, Taliban lebih memilih dewan yang berkuasa yang dipimpin oleh seorang panglima tertinggi Haibatullah Akhundzada.
Lalu, Siapa yang memimpin Taliban?
Pemimpin Taliban adalah dewan Kepemimpinan Taliban yang disebut dengan Rahbari Syura atau terkenal sebagai Queta Syura. Apa tugas dewan kepemimpinan Taliban adalah mengawasi berbagai komisi yang menyerupai sebuah kementerian.
