Presiden China Xi Jinping Janjikan Lebih Banyak Bantuan ke Afghanistan, Minta Taliban Berantas Terorisme

- 19 September 2021, 18:38 WIB
Presiden China, Xi Jinping. Presiden China Xi Jinping Janjikan Lebih Banyak Bantuan, Minta Taliban Berantas Terorisme
Presiden China, Xi Jinping. Presiden China Xi Jinping Janjikan Lebih Banyak Bantuan, Minta Taliban Berantas Terorisme /REUTERS/Jason Lee./

PORTAL JOGJA - Sejak Taliban kuasai Afghanistan, pasukan Amerika serikat angkat kaki mengakhiri kehadiran di wilayah itu selama 20 tahun. Kondisi wilayah ini sebelum dan pasca Taliban memprihatinkan kemiskinan, kelaparan sampai akhirnya bencana pandemi covid-19.

Setelah Afghanistan di bawah pemerintahan Taliban bukannya membaik, tetapi malah sebaliknya kian memburuk. Kini ekonomi negara itu mengalami krisis dan dibayangi bencana kemanusiaan.

Lebih ironisnya kondisi di Kabul sebagai ibukota negara yang sekarang dilanda krisis ekonomi. Hal ini terlihat sebagian warga Afghanistan berbondong-bondong menjual barang bekas untuk mencukupi keluarga.

Bahkan tidak sedikit warga Afghanistan yang kehilangan pekerjaan setelah Taliban berkuasa. Negara-negara Barat enggan memberikan bantuan dana kepada Taliban tanpa jaminan.

Baca Juga: 1 Bulan Afghanistan Dikuasai Taliban, Ancaman Kriris Ekonomi, Kelaparan dan Kemausiaan

Negara-negara barat yang dimaksud adalah Amerika serikat dan sekutunya juga memiliki kewajiban memberikan bantuan. Bantuan tersebut merupakan bantuan kemanusiaan maupun ekonomi kepada negara Afghanistan yang saat ini dilanda perang ini.

"Negara-negara tertentu" harus memikul tanggung jawab mereka untuk pembangunan masa depan Afghanistan sebagai "penghasut" situasi, kata Presiden China Xi Jinping, dalam referensi yang jelas ke Amerika Serikat dan sekutunya dilansir portaljogja.com dari laman Reuters 17 September 2021.

Kemudian China telah memberikan bantuan dan dosis vaksin covid-19. Presiden China Xi Jinping terus mendesak pihak-pihak terkait di Afghanistan memberantas terorisme. Ia berjanji memberikan bantuan lebih banyak negara yang dilanda perang itu.

Afghanistan harus dibimbing untuk lebih terbuka dan inklusif, dan mengejar kebijakan domestik dan luar negeri yang moderat, kata Xi dalam pertemuan para pemimpin Organisasi Kerjasama Shanghai dan kelompok regional lainnya, kata badan tersebut dalam sebuah laporan.

Baca Juga: Ramalan Shio 20 September 2021: Kerbau Hemat Kendalikan Pengeluaran, Kambing Karir Sukses dan Keuangan Tikus?

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x