Penari Hip-hop Afghanistan Cari Suaka Agar Bisa ke Spanyol Menyusul Keluarganya

- 26 Agustus 2021, 06:24 WIB
 Ilustrasi. Pengungsi dari Afghanistan tiba di pangkalan udara AS al-Udeid, ibu kota Qatar, Doha, 21 Agustus 2021/dok. Kantor Komunikasi Pemerintah Qatar. Penari Hip-hop Afghanistan Cari Suaka Agar Bisa Keluar Usai Kabul Dikuasai Taliban
Ilustrasi. Pengungsi dari Afghanistan tiba di pangkalan udara AS al-Udeid, ibu kota Qatar, Doha, 21 Agustus 2021/dok. Kantor Komunikasi Pemerintah Qatar. Penari Hip-hop Afghanistan Cari Suaka Agar Bisa Keluar Usai Kabul Dikuasai Taliban /

PORTAL JOGJA - Sejak ibu kota Baul Afganistan jatuh ke tangan Taliban, ribuan warga keluar mencari suaka agar bisa pinda kekeluar negeri.

Warga Afganistan masi trauma saat negara itu dikuasai Taliban tahun 1996-2021. Kini negara itu pemerintaan kembali ke tangan Taliban.

Warga afganistan khawatir akan pembalasan Taliban seperti dulu. Ada ribuan warga yang kini berada di sekitar bandara untuk mencari visa dan suaka agar bisa pindah ke nagara AS, barat (Eropa) untuk menampungnya.

Amerika Serikat (AS) dan sejumla negara sekutu di bawah NATO hingga kini masi berupaya mengevakuasi warga yang cari suaka akibat perang.

Ada ribuan warga Afghanistan yang dulunya bekerja membantu AS dan NATO selama 20 tahun terakhir yang cari suaka. Ada banyak para ahli dan profesional yang jadi imigran agar bisa pindah dari negara itu.

Baca Juga: Kisah Nadia Nadim, Pengungsi Afganistan yang Menjadi Pesepakbola Wanita di Denmark

Sala satunya adalah seorang penari hip-hop Afghanistan. Ia melihat sedikit adanya kesempatan untuk melarikan diri dan takut dirinya akan dibunuh atau mengalami pembalasan oleh Taliban.

“Hip-hop adalah budaya barat... Ini (budaya) Amerika. Mereka membenci itu,” kata pengajar dan koreografer berusia 27 tahun itu, yang minta identitasnya untuk disembunyikan karena takut akan adanya pembalasan.

“Dua puluh tahun yang lalu, jika seseorang kedapatan aktif di situasi seperti ini mereka akan dipenggal atau ditembak mati,” katanya pada Reuters.

Dengan sekelompok penari lainnya, termasuk dua orang perempuan, dia telah mengajar tarian street dance dan tampil di berbagai acara di Afghanistan dan India.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah