Kalah Mental Lawan Talitan, Pasukan Afghanistan Langsung Menyerah Ini Sebabnya

- 18 Agustus 2021, 12:01 WIB
Pasukan Taliban berpatroli di Kabul, Afghanistan.  PORTAL JOGJA - Sebelumnya laporan intelijen Amerika Serikat (AS) memperkirakan Kabul jatuh masih dalam hitungan buan karena masih ada pasukan internasional NATO di sekitar kota-kota  Afghanistan.   Sebab belum semua pasukan NATO menarik pasukan dari Afghanistan dan masih ada yang berada di pos-pos terdahulu.  Namun 3 minggu terakhir sebelum Kabul jatuh, kelompok Taliban sudah menguasai beberapa kota sekitar. Mereka juga sempat mengancam pemerintah akan segera mengepung Kabul.  Ternyata benar dalam hitungan hari Kabu jatuh ke tangan Taliban hingga presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyingkir dengan dalih menghindari pertumpahan darah.   Sementara wakil Presiden Afghanistan, Amrullah Saleh, mengatakan dirinya masih berada di Afghanistan dan kini menjadi penjabat presiden, setelah Kabul jatuh ke tangan Taliban.  Dalam kicauan melalui akun media sosial, Selasa (17/8/2021), Saleh menyebutkan bahwa secara aturan dirinyalah sebagai pemimpin tertinggi yang sah bila presiden tidak ada.  Mengapa tentara Afghanistan begitu mudah menyerah dengan militan Taliban?  Salah satu sebab tentara Afghanistan cepat menyerah dari pasukan Taliban adalag karena kalah mental. Taliban sudah terbiasa berperang di wilayah Afghanistan bagian Utara sejak melawan Uni Soviet tahun 1980-an.  Selama 20 tahun ini warga Afghanistan dilatih militer oleh pasukan NATO. Setiap operasi peperangan melawan Taliban selalu ada pasukan NATO.  Namun setelah pasukan NATO ditarik mental pasukan menurun sehingga saat Taliban masuk Kabul dengan cepat mereka meyerah. Taliban kemudian menguasai Kabul..  Menurut Blake Herzinger, seorang pengamat dan analis keamanan mengungkapkan jatuhnya Kabul adalah kesalahan dari pasukan internasional yang cepat menarik dari Afghanistan.  Perang selama 20 tahun di Afghanistan sejak invasi AS tahun 2001 adalah lama dibandingkan ketika perang Vietnam yang diakhiri jatuhnya Saigon setelah setelah tentara komunis Vietkong dari Vietnam Utara masuk.  Selama perang di Afghanistan tidak hanya permintah AS saja yang menggelontoran dana triliun dolar tapi juga negara anggota NATO lainnya seperti Inggris, Prancis, Jerman dan Australia. ***
Pasukan Taliban berpatroli di Kabul, Afghanistan. PORTAL JOGJA - Sebelumnya laporan intelijen Amerika Serikat (AS) memperkirakan Kabul jatuh masih dalam hitungan buan karena masih ada pasukan internasional NATO di sekitar kota-kota Afghanistan. Sebab belum semua pasukan NATO menarik pasukan dari Afghanistan dan masih ada yang berada di pos-pos terdahulu. Namun 3 minggu terakhir sebelum Kabul jatuh, kelompok Taliban sudah menguasai beberapa kota sekitar. Mereka juga sempat mengancam pemerintah akan segera mengepung Kabul. Ternyata benar dalam hitungan hari Kabu jatuh ke tangan Taliban hingga presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyingkir dengan dalih menghindari pertumpahan darah. Sementara wakil Presiden Afghanistan, Amrullah Saleh, mengatakan dirinya masih berada di Afghanistan dan kini menjadi penjabat presiden, setelah Kabul jatuh ke tangan Taliban. Dalam kicauan melalui akun media sosial, Selasa (17/8/2021), Saleh menyebutkan bahwa secara aturan dirinyalah sebagai pemimpin tertinggi yang sah bila presiden tidak ada. Mengapa tentara Afghanistan begitu mudah menyerah dengan militan Taliban? Salah satu sebab tentara Afghanistan cepat menyerah dari pasukan Taliban adalag karena kalah mental. Taliban sudah terbiasa berperang di wilayah Afghanistan bagian Utara sejak melawan Uni Soviet tahun 1980-an. Selama 20 tahun ini warga Afghanistan dilatih militer oleh pasukan NATO. Setiap operasi peperangan melawan Taliban selalu ada pasukan NATO. Namun setelah pasukan NATO ditarik mental pasukan menurun sehingga saat Taliban masuk Kabul dengan cepat mereka meyerah. Taliban kemudian menguasai Kabul.. Menurut Blake Herzinger, seorang pengamat dan analis keamanan mengungkapkan jatuhnya Kabul adalah kesalahan dari pasukan internasional yang cepat menarik dari Afghanistan. Perang selama 20 tahun di Afghanistan sejak invasi AS tahun 2001 adalah lama dibandingkan ketika perang Vietnam yang diakhiri jatuhnya Saigon setelah setelah tentara komunis Vietkong dari Vietnam Utara masuk. Selama perang di Afghanistan tidak hanya permintah AS saja yang menggelontoran dana triliun dolar tapi juga negara anggota NATO lainnya seperti Inggris, Prancis, Jerman dan Australia. *** /Foto: Reuters/ Stringer///

PORTAL JOGJA - Sebelumnya laporan intelijen Amerika Serikat (AS) memperkirakan Kabul jatuh masih dalam hitungan buan karena masih ada pasukan internasional NATO di sekitar kota-kota Afghanistan.

Sebab belum semua pasukan NATO menarik pasukan dari Afghanistan dan masih ada yang berada di pos-pos terdahulu.

Namun 3 minggu terakhir sebelum Kabul jatuh, kelompok Taliban sudah menguasai beberapa kota sekitar. Mereka juga sempat mengancam pemerintah akan segera mengepung Kabul.

Ternyata benar dalam hitungan hari Kabu jatuh ke tangan Taliban hingga presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyingkir dengan dalih menghindari pertumpahan darah.

Sementara wakil Presiden Afghanistan, Amrullah Saleh, mengatakan dirinya masih berada di Afghanistan dan kini menjadi penjabat presiden, setelah Kabul jatuh ke tangan Taliban.

Baca Juga: Intelijen AS Salah Perkiraan, Ternyata Kabul Jatuh ke Taliban Lebih Cepat Dalam Hitungan Hari

Dalam kicauan melalui akun media sosial, Selasa (17/8/2021), Saleh menyebutkan bahwa secara aturan dirinyalah sebagai pemimpin tertinggi yang sah bila presiden tidak ada.

Mengapa tentara Afghanistan begitu mudah menyerah dengan militan Taliban?

Salah satu sebab tentara Afghanistan cepat menyerah dari pasukan Taliban adalag karena kalah mental. Taliban sudah terbiasa berperang di wilayah Afghanistan bagian Utara sejak melawan Uni Soviet tahun 1980-an.

Selama 20 tahun ini warga Afghanistan dilatih militer oleh pasukan NATO. Setiap operasi peperangan melawan Taliban selalu ada pasukan NATO.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah