Tokyo Capai Rekor 2.848 Kasus Covid-19, Pemerintah Minta Rumah Sakit Perbanyak Tempat Tidur

- 27 Juli 2021, 17:39 WIB
Suasana kota Tokyo yang relatif lengang meski tampak hiasan Olimpiade Tokyo di sepanjang jalan.
Suasana kota Tokyo yang relatif lengang meski tampak hiasan Olimpiade Tokyo di sepanjang jalan. /Foto : Reuters/Kim Kyung Hoon/

PORTAL JOGJA –  Tokyo mencapai 2.848 infeksi virus corona harian dan angka itu merupakan jumlah tertinggi di kota tersebut. Pihak berwenang telah meminta rumah sakit untuk menyiapkan lebih banyak tempat tidur untuk pasien.

Dilansir dari Reuters pada Selasa, 27 Juli 2021, Jepang telah menghindari wabah dahsyat yang diderita oleh negara-negara lain seperti India, Indonesia dan Amerika Serikat, tetapi gelombang kelima pandemi yang dipicu oleh varian Delta menumpuk pada rumah sakit Tokyo.

Hari Minggu, 20,8% dari 12.635 pasien Covid-19 di ibu kota Jepang telah dirawat di rumah sakit. Sebuah panel penasihat pemerintah melihat tingkat kurang dari 25% sebagai pemicu untuk mempertimbangkan pengenaan keadaan darurat.

Baca Juga: Rekor Baru! French Fries Termahal di Guinness World Records Seharga 2,8 Juta Bertabur Debu Emas 

Tokyo telah mengumumkan keadaan darurat keempat bulan ini, yang berlangsung sampai setelah Olimpiade. Sebelumnya, Jepang membuat keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengadakan Olimpiade, ditunda dari tahun lalu oleh pandemi, tanpa penonton untuk membendung penyebarannya.

Karena rumah sakit menerima lebih banyak pasien, Tokyo akan meningkatkan jumlah tempat tidur menjadi 6.406 pada awal bulan depan.

Rumah sakit juga dikabarkan harus mempertimbangkan untuk menunda operasi yang direncanakan dan mengurangi perawatan lain.

Pakar kesehatan telah memperingatkan bahwa faktor musiman, peningkatan mobilitas, dan penyebaran varian akan menyebabkan rebound dalam kasus Covid-19 musim panas ini.

Baca Juga: Ribuan Babi Hilang Akibat Banjir di Henan China, Peternak Merugi: Seolah-olah Langit Telah Runtuh  

Sementara vaksinasi meningkatkan perlindungan bagi warga tertua yang paling mungkin membutuhkan perawatan darurat, hanya 36% dari populasi yang telah menerima setidaknya satu dosis.

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah