Network
PORTAL JOGJA – Banjir yang melanda kota Zhengzhou, ibu kota Provinsi Henan, China beberapa waktu lalu menyebabkan kerugian pada sektor peternakan China. Setidaknya 1.678 peternakan berskala besar di seluruh Henan dilanda banjir.
Lebih dari satu juta hewan ikut menjadi korban pada banjir tersebut. Sedikitnya 200.000 ayam dan 6.000 babi hilang dalam banjir, sebagaimana dikutip Portaljogja.com dari Reuters.
Cheng, seorang peternak pada Senin 26 Juli 2021 kemain menarik bangkai babi menggunakan tali yang diikatkan di pergelangan kaki untuk dibuang. Ia mengungkapkan bahwa lebih dari 100 babi miliknya tenggelam dalam banjir yang melumpuhkan provinsi Henan di China tengah pekan lalu.
"Saya menunggu sampai ketinggian air turun untuk melihat apa yang harus dilakukan dengan babi yang tersisa," kata petani berusia 47 tahun dari desa Wangfan itu seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Tunisia Alami Krisis Demokrasi Terbesar Setelah Presiden Pecat Perdana Menteri
"Babi-babi itu sudah berada di air selama beberapa hari dan tidak bisa makan sama sekali. Saya tidak berpikir satu babi pun akan tersisa,” lanjutnya.
Peternakan milik Cheng adalah salah satu dari ribuan peternakan di Henan, yang terkenal dengan pertanian, dan produksi daging babi pada khususnya.
"Dalam sekejap, kami sekarang tidak memiliki cara untuk bertahan hidup. Kami tidak memiliki keterampilan lain. Kami tidak memiliki uang lagi untuk memelihara babi lagi," ujar Cheng, yang telah memelihara babi sepanjang hidupnya, sebagaimana dikutip dari Reuters. "Ini seolah-olah langit telah runtuh,” ratapnya.
Meskipun produksi babi Cina menjadi semakin intensif dalam beberapa tahun terakhir, jutaan peternak kecil masih memainkan peran utama dalam memproduksi daging favorit negara itu.
Baca Juga: 14 Pasien Pasca Covid-19 di India Alami Pembengkakan Hati Sangat Besar, 1 Orang Meninggal
