Network
PORTAL JOGJA - Sebuah bom yang menghantam pasar di Togoga, Tigray, Ethiopia pada Selasa 22 Juni 2021 menewaskan setidaknya 43 orang. Pejabat medis setempat menyebutkan, petempuran baru telah berkobar di ibukota regional Makelle.
Dilansir dari Al Jazeera, serangan udara yang dilaporkan terjadi di atntara beberapa pertempuran sengit yang tengah terjadi di wilayah Tigray.
Suasana bergolak sejak konflik dimulai pada November ketika pasukan Ethiopia yang didukung oleh negara tetangga Eritrea mengejar mantan pemimpin Tigray.
Sementara itu, juru bicara militer Ethiopia Kolonel Getnet Adane seperti diberitakan Reuters tidak mengkonfirmasi atau menyangkal insiden tersebut. Getnet Adane hanya menyebutkan, serangan udara merupakan taktik militer yang lazim dan pasukan tidak menargetkan warga sipil.
Baca Juga: Gajah Lapar di Thailand Jebol Rumah Warga Untuk Mencari Makanan
Namun Martin Plaut dari Departemen Studi Perang di King’s College London justru menyebutkan bahwa Angkatan Udara Ethiopia bertanggungjawab atas seranga nudara tersebut.
“Terus terang tidak ada orang lain yang bisa melakukannya. Angkatan udara Eritrea tidak beroperasi di daerah itu, Tigrayan tidak memiliki angkatan udara, jadi siapa lagi yang bisa melakukannya?” paparnya pada Al Jazeera. “Itu pasti jet Ethiopia, saya tidak berpikir itu akan mengejutkan siapa pun,” tuding Martin Plaut.
Seorang pekerja darurat di sebuah rumah sakit di Mekelle, 30 kilometer jauhnya, mengatakan sejauh ini enam orang yang terluka telah dirawat, termasuk tiga anak kecil.
Namun tentara mencegah orang lain meninggalkan Togoga. “Ada 45 orang terluka yang ditolak aksesnya, mereka berisiko mati,” kata pekerja darurat itu seperti dikutip Al Jazeera.
