PORTAL JOGJA - Keputusan pemerintah negara bagian Victoria Australia untuk melakukan lockdown selama tujuh hari terhitung sejak Jumat tengah malam, 28 Mei 2021, menimbulkan kemarahan warga.
Lockdown yang dilakukan di negara bagian Victoria, Australia dilakukan akibat meningkatnya kasus covid-19 varian India yang melonjak secara drastis hanya dalam satu malam.
Warga Victoria hanya dapat keluar rumah karena lima alasan yaitu berbelanja makanan dan kebutuhan pokok, bekerja offline, membutuhkan perawatan dan pengasuhan, dua jam berolahraga, serta mendapatkan vaksinasi covid-19.
Baca Juga: Ustadz Yusuf Mansur Berduka Cita atas Wafatnya KH Syarifudin Abdul Ghani Basmol, Guru Ngajinya
Warga tidak diperbolehkan untuk bepergian lebih jauh daripada lima kilometer dari kediaman masing-masing, kecuali untuk alasan penting.
Lockdown keempat ini ternyata menimbulkan kemarahan warga Victoria yang menumpahkannya ke jalanan dan melalui media massa.
Beberapa saat sebelum lockdown dimulai, puluhan warga Melbourne, salah satu kota besar di Victoria, Australia, turun ke jalanan menurut laporan News Australia seperti dikutip Portaljogja.com.
Mereka membawa papan-papan berisi berbagai tulisan seperti “kami tidak setuju dengan tirani pemerintah,” ‘tidak untuk abnormal baru’(sinisme terhadap kata new normal), dan ‘tidak untuk lockdown yang melanggar hukum’.
Baca Juga: BI Bakal Keluarkan Uang Digital, Ini Deretan Mata Uang Kripto Paling Populer di Pasaran