Boikot terhadap acara musik dan seni di Israel juga telah dilakukan penyanyi Lorde, Carlos Santana, dan Elvis Costello.
Gerakan kelima adalah ajakan untuk ikut serta dalam gerakan kampanye BDS.
Meski pendudukan Israel di Palestina terjadi lebih dari 70 tahun, gelombang dukungan terhadap Palestina dianggap baru meluas belakangan ini.
“Yang berbeda dengan babak terbaru kebrutalan Israel ini adalah curahan dukungan untuk hak-hak Palestina dan BDS dari selebriti dari Hollywood hingga Bollywood, ikon budaya, tokoh sepak bola utama di Inggris dan dunia Arab, [dan] Black Lives Matter in Inggris,” ujar Barghouti mewakili BDS.
“Merupakan kewajiban etis bagi setiap orang yang mendukung keadilan, kebebasan dan persamaan hak untuk bersuara tentang Palestina dan yang terpenting, bertindak untuk mengakhiri keterlibatan negara mereka, institusi mereka, dewan kota atau organisasi mereka dalam kejahatan Israel terhadap Palestina,” lanjut Barghouti.
Pendukung BDS menghadapi tuduhan anti-semitisme atau anti-Yahudi karena menolak Israel. Padahal Israel dan Yahudi adalah dua entitas berbeda.
Kampanye dukungan terhadap BDS juga dilakukan oleh beberapa komunitas Yahudi yang tidak setuju adanya pendudukan Israel terhadap Palestina.
Salah satunya adalah Jewish Voice for Peace atau Suara Yahudi untuk Perdamaian, sebuah organisasi nirlaba yang bekerja untuk mengakhiri pendudukan Israel di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur.
Sonya Meyerson-Knox, manajer komunikasi Jewish Voice for Peace di AS, mengatakan bahwa tindakan Israel didukung oleh U$3,8 miliar atau lebih dari Rp54 triliun dana militer tahunan dari pemerintah AS,