Palestina Diserang, Ada Seruan Boikot Produk Israel Lawan Kekejaman Tentara, Ini Jenis Produknya

- 15 Mei 2021, 17:07 WIB
Komunitas Yahudi turut mendukung boikot BDS terhadap produk-produk yang mendukung pendudukan Israel di Palestina
Komunitas Yahudi turut mendukung boikot BDS terhadap produk-produk yang mendukung pendudukan Israel di Palestina /Bgus Kurniawan/Jewish Voice for Peace

Gerakan ketiga adalah memboikot produk yang mendukung sistem apartheid Israel. Membeli produk tersebut disebut akan membantu ekonomi Israel dan BDS mengajak warga dunia untuk memilih dengan bijak ketika membeli produk yang menopang ekonomi Israel.

Beberapa perusahaan telah dengan jelas mendukung perluasan wilayah Israel dan terlibat meskipun tidak secara langsung dalam mendukung pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel.

Perusahaan Hewlett-Packard alis HP yang bergerak dalam bidang teknologi informasi. Anda dapat melihat produk ini dalam bentuk laptop, komputer, printer, dan lainnya.

BDS menyebut HP terlibat dalam pendudukan Israel, kolonialisme oleh pemukim Israel dan rezim apartheid dengan menyediakan sistem komputerisasi bagi pemerintah Israel.

Termasuk menyediakan database terkomputerisasi dari otoritas kependudukan dan imigrasi Israel yang menjadi tulang punggung pemisahan rasial warga Palestina dan Israel.

Baca Juga: Ikatan Cinta Malam Ini: Andin Makin Manja Sama Al Semenjak Hamil, Elsa Takut Sama Ricky Hingga Pingsan

Memboikot produk HP dan divestasi HP atau mengurangi aset dengan merk HP telah dilakukan oleh 32 anggota kongregasi Kristen di AS pada tahun 2019.

Sebelumnya, Gereja Evangelical Lutheran(ELCA), Gereja Presbyterian dan beberapa gereja lainnya di AS juga telah melakukan divestasi produk HP.

PUMA, perusahaan yang bergerak di bidang olahraga mulai dari sepatu, bola, baju dan sebagainya adalah perusahaan yang beroperasi di daerah pemukiman ilegal yang direbut Israel dari Palestina.

Pendudukan militer Israel mengusir keluarga Palestina, termasuk anak-anak, dari rumah mereka untuk memberi jalan bagi permukiman ilegal tersebut.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah