Waspada Penularan Melalui Udara, Singapura Naikan Kewaspadaan Fase 2, Batasi Pertemuan Jadi 2 Orang Saja

- 15 Mei 2021, 04:05 WIB
ilustrasi penutupan beberapa tempat yang diperintahkan pemerintah Singapura sebagai upaya meredam penyebaran covid-19
ilustrasi penutupan beberapa tempat yang diperintahkan pemerintah Singapura sebagai upaya meredam penyebaran covid-19 /Bagus Kurniawan/Anastasiia Chepinska/Unsplash

PORTAL JOGJA - Kementerian kesehatan menaikkan tingkat kewaspadaan terhadap virus covid-19 menjadi Fase 2 yang akan berlaku mulai Minggu 16 Mei hingga 13 Juni 2021.

Pertemuan yang melibatkan lebih dari dua orang juga dilarang, dan untuk mewaspadai penularan melalui udara, semua kegiatan kumpul keagamaan harus menggunakan masker setiap saat.

Lawrence Wong, Ketua Gugus Tugas Kementerian Singapura untuk Covid-19 pada hari Jumat, 14 Mei 2021 menyatakan adanya berbagai pembatasan untuk mengantisipasi meningkatnya penularan virus covid-19.

Baca Juga: Krisdayanti Beri Dukungan Untuk Aurel Yang Harus Bed Rest, Tak Segan Datangi Rumah Mantu

Baca Juga: Rizky Febian Unggah Foto Keluarga, Komentar Anya Geraldine Jadi Sorotan

“Faktanya, kami sangat mendorong semua orang untuk tinggal di rumah sebanyak mungkin, dan keluar hanya untuk alasan yang penting,” ujar Wong.

Pemerintah Singapura membatas pertemuan hanya untuk dua orang, tamu yang datang ke rumah pribadi juga hanya maksimal dua orang, penutupan beberapa tempat publik serta pembatasan ketat di tempat ibadah.

“Ini akan berlaku di semua bidang, jadi jika Anda ingin pergi keluar untuk apa pun, berbelanja bahan makanan, olahraga, maksimal dua orang untuk selanjutnya,” ujar Wong seraya menambahkan peninjauan akan dilakukan dua minggu setelah diberlakukannya pembatasan.

“Jika memang situasinya tidak membaik, kami pasti tidak akan mengesampingkan tindakan yang lebih ketat setelahnya,” ujar Wong seperti ditulis CNA dan dikutip Portaljogja.com.

“Namun ada juga kemungkinan bahwa segala sesuatunya dapat membaik, dan oleh karena itu, kami juga dapat mempertimbangkan sebaliknya, melonggarkan beberapa pembatasan,” tegas Wong.

Baca Juga: Rahasia Huruf Alfabet, Huruf Pertama pada Nama Bisa Ungkap Siapa Diri Anda Sesungguhnya (Huruf A hingga I)

Pemerintah Singapura melarang beroperasinya kelas olahraga dalam ruangan, layanan perawatan wajah dan sauna, aktivitas menyanyi dan meniup alat musik di tempat umum, serta semua yang layanan umum yang berkaitan dengan membuka masker dan membutuhkan pengeluaran udara yang disengaja.

Layanan medis dan kedokteran seperti perawatan gigi dikecualikan dari larangan ini.

Acara yang melibatkan orang banyak juga dibatasi dan dikurangi, misalnya untuk kebaktian dan acara keagamaan lainnya.

“Para pemuka agama dan jamaah lainnya harus mengenakan masker mereka setiap saat untuk lebih mengurangi risiko penyebaran melalui transmisi aerosol,” ujar keterangan pers Departemen Kesehatan Singapura.

Baca Juga: Hamas Gencar Serang Pakai Roket, Israel Halau Pakai Rudal dan Pesawat Tempur Sepanjang Gaza

Penularan melalui udara disebut ilmuwan sebagai transmisi aerosol yang menginfeksi orang yang menghirup partikel aerosol di udara dan telah dinyatakan WHO sebagai salah satu cara virus covid-19 bertahan di udara pada 9 Juli 2020 lalu.

“Kami akan mengurangi batas kapasitas untuk pusat perbelanjaan, pameran dan atraksi, serta kapal pesiar, museum, perpustakaan umum, semua batas kapasitas ini akan diperkecil,” ujar Wong.

Bioskop diperbolehkan tetap buka namun maksimal hanya dapat dihadiri dua orang dalam satu kelompok. Bioskop juga tidak diperbolehkan menjual makanan dan minuman.

Pelayat pemakaman dibatasi hanya 20 orang dan pernikahan hanya boleh dihadiri 50 sampai 100 orang.

“Semua aktivitas makan di dalam ruangan harus dihentikan. Semua perusahaan F&B(makanan dan minuman) hanya boleh untuk dibawa pulang dan diantar. Sejalan dengan ini, pesta pernikahan juga harus dihentikan karena melibatkan kegiatan makan,” ujar Wong.

Baca Juga: Aurel Tergolek di Tempat Tidur Saat Lebaran, Atta Rela Begadang Jadi Suami Siaga

Pengetatan peraturan yang dilakukan Singapura berkaitan dengan kewaspadaan terhadap penularan masif yang ditimbulkan oleh virus covid-19 terutama varian mutasi India yang disebut lebih mudah menular dan membuat pelayanan kesehatan di India kewalahan.

“Kami berada dalam tahap kewaspadaan tinggi. Saya akan mendorong semua orang untuk waspada dan meminimalkan interaksi sosial yang tidak perlu, ” ujar Menteri Kesehatan Gan Kim Yong yang juga menyatakan virus covid-19 mutasi India telah terdeteksi di Singapura 5 Mei 2021 lalu.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong juga mendorong masyarakat untuk melakukan vaksinasi covid-19 untuk melindungi diri sendiri dan lingkungannya.***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah