Network
PORTAL JOGJA – Tentara Israel terus melancarkan serangan udara di perbatasan Gaza. Menjelang penghujung Ramadhan, sebanyak 20 warga Palestina tewas dalam pertempuran dengan Israel. Yang memilukan, 9 diantaranya adalah anak-anak.
Dilansir dari Arab News, ketegangan di Jalur Gaza antara Palestina dan Israel makin meningkat setelah serangan yang dilakukan Israel terhadap masyarakat Palestina yang tengah menjalankan ibadah di Masjidil Aqsa dan kekerasan di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem.
Serangan udara tersebut menurut tentara Israel merupakan tanggapan atas roket yang ditembakkan oleh Hamas di tengah kekerasan yang meningkat.
Baca Juga: Malaysia Berlakukan Lockdown Nasional Mulai 12 Mei Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19
Sebaliknya seorang juru bicara sayap militer Hamas di Gaza Brigade Al Qasam mengatakan, tembakan roket itu mereka tembakkan sebagai tanggapan kejahatan dan agresi serta penindasan Israel terhadap penduduk di Sheikh Jartah dan Masjidil Aqsa.
Seorang sumber Hamas di Gaza mengakui, salah satu komandan senior mereka tewas dalam serangan udara yang dilakukan Israel.
Perkembangan di Jalur Gaza terjadi setelah Brigade Al-Qassam mengeluarkan peringatan kepada Israel untuk mengevakuasi Masjid Al-Aqsa dan lingkungan Sheikh Jarrah, serta membebaskan para tahanan di Yerusalem, paling lambat pukul 6 sore.
Baca Juga: Ucapan Selamat Hari Ibu Obama pada Michelle Mencuri Perhatian
Panglima tertinggi Brigade Al-Qassam Mohammed Deif mengatakan, perlawanan tidak akan berhenti dan Israel akan membayar mahal jika terus melakukan serangan terhadap Palestina.
Sementara itu, jumlah roket yang ditembakkan dari Gaza ke kota-kota Israel pada Minggu malam dan Senin pagi kemarin dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome Israel dan tidak ada korban luka yang dilaporkan.
