Covid-19 di India Semakin Buruk, Para Ahli Sebut Angka Kematian Lebih Besar dari yang Dilaporkan

- 2 Mei 2021, 12:08 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay.com/fernandozhiminaicela

PORTAL JOGJA - Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus dan kematian terbanyak akibat Covid-19, dengan lebih dari 32 juta kasus dan 574.000 kematian.

Tetapi karena upaya vaksinasi di AS telah meningkat selama beberapa bulan terakhir, kasus infeksi baru dan angka kematian mulai melambat.

Di India, situasinya justru semakin parah, saat ini India menjadi negara dengan jumlah kasus tertinggi kedua, dengan lebih dari 18 juta kasus, dan mencapai rekor 379.257 kasus setiap hari.

Baca Juga: Warga Australia yang Nekad Pulang dari India Terancam Penjara atau Denda Rp961 Juta, Warga: Ayahku Sekarat

Korban meninggal juga meningkat dengan cepat, dimana kementerian kesehatan India melaporkan rekor 3.645 kematian dilaporkan pada hari Kamis, sehingga angka kematian total di negara itu menjadi lebih dari 212.000.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan India menyumbang 38 persen dari 5,7 juta kasus yang dilaporkan di seluruh dunia pada minggu lalu.

Ahli virologi Universitas Queensland, Ian Mackay, mengatakan kematian selanjutnya pasti akan mengikuti lonjakan kasus, dan itu "akan menjadi besar-besaran".

"Mereka hanya akan menjadi angka-angka yang tidak biasa kita lihat di mana pun di dunia," katanya seperti dilansir dari ABC News.

"Dan itu mungkin akan menjadi puncak gunung es, seperti yang sering terjadi dengan wabah dan epidemi ini, karena tergantung seberapa baik data tersebut dilaporkan," katanya menambahkan.

Para ahli telah lama mengatakan bahwa angka yang dilaporkan di India kemungkinan besar kurang dari jumlah nyata, tetapi sejauh mana perbedaan angkanya belum dapat dipastikan.

Kepala Petugas Kesehatan Victoria Brett Sutton mengatakan di Twitter, dimana ia menulis bahwa dari 350.000 kasus harian yang telah dilaporkan awal pekan ini, "angka harian sebenarnya mungkin lebih dari dua juta".

Ian Mackay mengatakan perbedaan itu akan tergantung pada jumlah pengujian yang dilakukan.

"Ini juga tentang banyaknya kasus di wilayah itu, sangat sulit untuk melacak kapan jumlah kasus seperti itu, saya tidak dapat membayangkan betapa sulitnya melacak kasus-kasus itu, penyakit-penyakit itu, penyebarannya Anda tidak dapat melakukan pelacakan kontak dalam kondisi seperti itu," katanya.

Baca Juga: 400 Ribu Lebih Kasus Positif Covid-19 Harian di India Mencatat Rekor Tertinggi, Sudah Ada Peringatan Sebelumya

Fakta juga menunjukkan bahwa banyak kematian terjadi di luar rumah sakit yang tidak akan dicatat oleh dokter sebagai angka nasional.

Ian Mackay mengatakan tindakan yang diambil untuk menghilangkan virus di Australia tidak akan berhasil jika diterapkan di negara seperti India.

"Saat ini, India mungkin harus berfokus pada vaksinasi rakyatnya sendiri sebanyak mungkin," katanya.

Menurut Our World in Data, hanya 8,97 persen dari populasi India yang berjumlah hampir 1,4 miliar telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: abc.net


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x