Uni Eropa Gugat AstraZeneca, Pengiriman Vaksin Kurang Dari Kontrak! Kini Beralih ke BioNTech Pfizer

- 27 April 2021, 09:23 WIB
ilustrasi vaksin Astrazeneca.
ilustrasi vaksin Astrazeneca. /Spencer Davis/Unsplash/

Perusahaan Inggris-Swedia, AstraZeneca, menolak tindakan hukum tersebut dan menyebutnya tidak berdasar.

Perusahaan yang memproduksi vaksin Covid-19 dengan berkolaborasi dengan universitas ternama Oxford menyatakan hendak menyelesaikan perselisihan ini secepat mungkin.

“AstraZeneca telah sepenuhnya mematuhi Perjanjian Pembelian di Muka dengan Komisi Eropa dan akan sangat membela diri di pengadilan,” tulis pernyataan perusahaan yang berbasis di Cambridge, Inggris ini.

Menurut De Keersmaecker, AstraZeneca awalnya mengatakan akan mengirimkan sekitar 50 juta dosis ke Eropa pada akhir April 2021.

Namun ternyata jumlah yang diterima jauh lebih rendah daripada yang seharusnya. Uni Eropa mengatakan Astrazeneca hanya mengirim 31 juta dosis.

Sedangkan perusahaan menjanjikan pengiriman 120 juta dosis dalam tiga bulan pertama tahun 2021 ini.

Lebih lanjut, Astrazeneca juga telah memperingatkan hanya akan mengirimkan 70 juta dosis dari 180 juta dosis lainnya yang awalnya dijanjikan pada bulan Juni.

Menurut pemimpin AstraZeneca regional Prancis-Australia Pascal Soriot, kontrak perusahaannya dengan UE mengikatnya hanya pada klausul upaya terbaik yang masuk akal karena jumlah produksi yang memang terbatas.

Namun Uni Eropa mengatakan bahwa Astrazeneca selama ini telah memenuhi dosis yang dijanjikan kepada Inggris, sedangkan tidak kepada Uni Eropa.

Uni Eropa menuntut perusahaan Astrazeneca untuk menunjukkan tanggung jawab lebih besar untuk memenuhi sisa kontrak yang ada.

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Chanel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah