Penembakan Terhadap Kulit Hitam Terjadi Lagi di Minneapolis AS, Memicu Protes Besar dan Kerusuhan

- 14 April 2021, 11:47 WIB
Ilustrasi protes keras akibat kematian Daunte Wright, seorang pengendara kulit hitam akibat tertembak polisi yang berkulit putih
Ilustrasi protes keras akibat kematian Daunte Wright, seorang pengendara kulit hitam akibat tertembak polisi yang berkulit putih /Bagus Kurniawan/Ehimetalor Akhere Unuabona/Unsplash

PORTAL JOGJA - Penembakan pada hari Minggu pagi, 11 April 2021 terhadap seorang pengendara mobil yang berkulit hitam, Daunte Wright oleh seorang polisi telah memicu kemarahan warga Brooklyn Center, Minnesota, AS.

Penembakan tersebut diakui polisi sebagai kejadian yang tidak disengaja ketika seorang petugas polisi tidak sengaja mengambil senjata, padahal hendak mengambil tasser, senjata kejut.

Akibatnya ratusan orang turun ke jalan meminta keadilan dan terjadi kerusuhan yang tidak dapat dibendung.

Baca Juga: Mengubah Stereotip Muslim Sebagai Teroris dan Islamofobia Melalui Film

Baca Juga: Kesedihan di Bulan Ramadhan di Negara-Negara Muslim, Dari Covid-19 Hingga Perang dan Krisis Ekonomi

Walikota Minneapolis pada hari Senin,12 April 2021 mengumumkan keadaan darurat dan menetapkan jam malam dari jam 7 malam sampai jam 6 pagi.

Anggota keluarga pengendara yang terbunuh, Daunte Wright yang berusia 20 tahun menolak anggapan bahwa hanya kecelakaan yang harus disalahkan atas penembakan pada hari Minggu tersebut.

“Hatiku hancur berkeping-keping. Aku sangat merindukannya, dan ini baru sehari,” ujar Katie Wright, ibu dari Daunte Wright sambil menangis.

“Dia adalah hidup saya. Dia adalah anak saya dan saya tidak akan pernah bisa mendapatkannya kembali. Karena kesalahan? Karena kecelakaan?” ucapnya penuh ketidakpercayaan.

Baca Juga: Cara Mudah Membersihkan Berbagai Macam Sepatu Sneakers, Agar Tetap Kelihatan Baru

Baca Juga: Juru Bicara IDI Ingatkan Tak Perlu Meributkan Efektivitas Vaksin, Jika Perlu Bisa Diulang

Penembakan terhadap Wright mengguncang wilayah yang sudah dalam kondisi genting, karena pembunuhan tahun lalu terhadap George Floyd.

Pria seorang pria kulit hitam itu meninggal ketika lehernya dijepit dengan lutut oleh polisi kulit putih.

Polisi tersebut Derek Chauvin akhirnya mendapat dakwaan melakukan pembunuhan dan persidangannya masih berlangsung saat ini.

Peristiwa tewasnya George Floyd terekam oleh video dan disebar ke seluruh dunia dan memicu gerakan #BlackLivesMatter.

Baca Juga: Kolak Pisang Berlebih? Jangan Dibuang, Bisa Dibuat Puding Kolak Yang Lezat Cocok Untuk Buka Puasa

Baca Juga: Kolak Pisang Berlebih? Jangan Dibuang, Bisa Dibuat Puding Kolak Yang Lezat Cocok Untuk Buka Puasa

Kepala polisi Brooklyn Center, Tim Gannon, mengatakan dalam jumpa pers pada hari Senin bahwa Wright, pemuda yang terbunuh pada Minggu, 11 April lalu awalnya ditangkap karena STNK yang kadaluarsa.

Penembakan yang terjadi adalah suatu ketidaksengajaan, melihat tinjauan awal terhadap rekaman video polisi dari insiden tersebut.

“Ini tampak bagi saya, dari apa yang saya lihat dan reaksi serta kepanikan para petugas segera setelah itu, bahwa ini adalah penembakan yang tidak disengaja yang mengakibatkan kematian tragis Tuan Wright,” ujar Gannon.

Baca Juga: Catat Moms! Berikut ini 6 Nutrisi Penting Mempersiapkan Tubuh Anda untuk Persalinan

Hanya beberapa jam setelah terjadi penembakan, kerusuhan terjadi. Menyulut pertempuran di jalan antara polisi dan pengunjuk rasa di Brooklyn Center. Pada hari Minggu tersebut, penjarahan dan perampokan terjadi pada pusat perbelanjaan setempat.

Kerusuhan berkobar lagi keesokan harinya, Senin, 12 April 2021 ketika ratusan pengunjuk rasa menentang jam malam dalam guyuran hujan di luar markas polisi di Brooklyn Center.

Massa menyerbu pagar yang didirikan untuk mencegah pengunjuk rasa. Beberapa orang melemparkan botol dan proyektil lainnya dan menyalakan kembang api ketika polisi menanggapi dengan menembakkan gas air mata dan peluru plastik yang tidak mematikan.

Baca Juga: India Alami Lonjakan Drastis Kasus Covid-19 Melampaui Brasil, Tembus 100 Ribu Lebih Kasus Per Hari

Tiga petugas menderita luka ringan akibat puing-puing yang dilemparkan ke arah mereka, kata pihak berwenang pada konferensi pers larut malam.

Petugas polisi yang melepaskan tembakan fatal kepada Wright diidentifikasi sebagai Kim Potter, yang berusia 26 tahun dan berkulit putih.

Potter dirumahkan dengan catatan cuti administratif. Namun Walikota Mike Elliott menyerukan pemecatan terhadapnya.***

 

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah