India Alami Lonjakan Drastis Kasus Covid-19 Melampaui Brasil, Tembus 100 Ribu Lebih Kasus Per Hari

- 14 April 2021, 06:23 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/Fernando Zhiminaicela

PORTAL JOGJA - India kembali menjadi negara dengan kasus infeksi virus korona tertinggi kedua di dunia, melampaui Brasil, setelah pihak medis melaporkan bahwa Rumah sakit kekurangan tempat tidur dan ventilator.

Seperti dilansir dari The Independent, pihak medis memperingatkan bahwa situasi akan tidak terkendali, jika pemerintah tidak segera melakukan tindakan.

India mencatat rekor kasus harian tertinggi dengan hampir 170.000 kasus dalam 24 jam terakhir pada hari Senin 12 April 2021. Gelombang kedua Covid-29 di India mencatatkan angka 13,53 juta kasus Covid-19, melampaui Brasil dengan jumlah 13,45 juta kasus dan hanya selisih delapan juta kasus di bahwa AS.

Baca Juga: Jepang akan Buang Air Radioaktif Fukushima ke Laut, China : Sangat Tidak Bertanggung Jawab

Negara terpadat kedua di dunia itu telah mencapai rekor baru setiap hari dengan kasus satu hari memuncak enam kali minggu lalu, melewati angka 100.000 dimana India saat ini memiliki rata-rata infeksi baru harian tertinggi di dunia.

Para ahli dan dokter telah memperingatkan situasi "kritis" dan memperingatkan bahwa situasi terburuk masih akan datang.

Dr Arvind Kumar, ahli bedah robotik di Rumah Sakit Sir Gangaram Delhi, mengatakan kepada The Independent bahwa situasinya "kritis" di seluruh India karena rumah sakit sekarang kekurangan ventilator, tempat tidur ICU, dan tabung oksigen.

“Situasi di semua rumah sakit di seluruh Delhi dan seluruh negeri sangat kritis. Rumah sakit hampir penuh di semua kota, tidak ada ventilator, tempat tidur ICU dan tempat tidur Covid lainnya yang tersedia, ”katanya.

Dr Kumar, yang berada di garis depan dalam menangani infeksi virus corona di Delhi, mengindikasikan bahwa situasi semakin tidak terkendali dan ada kebutuhan mendesak untuk menghadirkan fasilitas kesehatan sementara tambahan, yang bisa menampung lebih banyak orang.

“Orang-orang bergegas dari satu tempat ke tempat lain mencari bantuan untuk orang yang mereka cintai. Sejak pagi telepon saya berdering untuk mengatur tempat tidur rumah sakit, ventilator di rumah sakit dan termasuk rumah sakit saya sendiri yang semuanya penuh, ”jelasnya.

India saat ini memiliki hampir 1,2 juta kasus aktif dan 170.000 kematian dengan sekitar 904 kematian baru ditambahkan ke penghitungan dalam 24 jam terakhir.

Lonjakan tersebut, kata para ahli, didorong oleh kelambanan dalam mengikuti protokol kesehatan, munculnya virus mutan yang lebih menular dan padatnya populasi orang yang rentan penularan.

Dengan mulainya gelombang kedua pada bulan Maret, kasus Covid-19 di India kembali melonjak setelah sempat menurunkan kurva di awal tahun.

Beberapa negara bagian India telah kembali mengadopsi langkah-langkah penguncian (lockdown) untuk menekan lonjakan kasus.

Negara bagian Maharashtra yang merupakan terpadat kedua di India sedang mempertimbangkan untuk melakukan lockdown selama 15 hari di seluruh negara bagian dari 14-30 April.

Baca Juga: Stephen Chow Beraksi Sebagai Detektif dalam Fight Back To School, di Bioskop TransTV Rabu 14 April 2021

Maharashtra mencatatkan kasus tertinggi dengan 63.294 kasus baru dan 349 kematian dalam 24 jam terakhir, dimana kota Pune dan Nagpur melaporkan kekurangan ventilator.

Situasi juga memburuk di ibu kota Delhi ketika 10.774 kasus infeksi baru dan kepala menteri Arvind Kejriwal mengatakan gelombang keempat "jauh lebih berbahaya."

Kementerian kesehatan mengatakan 10 negara bagian yang menunjukkan peningkatan tajam adalah: Maharashtra, Uttar Pradesh, Delhi, Chhattisgarh, Karnataka, Kerala, Tamil Nadu, Madhya Pradesh, Gujarat dan Rajasthan.

India telah mengeluarkan lebih dari 100 juta dosis vaksin sejauh ini, tetapi para ahli menyarankan negara itu perlu meningkatkan pengendalian gelombang kedua dan memutus rantai penularan.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: The Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x