PORTAL JOGJA – Gunung La Soufriere yang terletak di St Vincent Karibia meletus pada Jum’at 9 April 2021. Ini adalah letusan pertama kalinya setelah 42 tahun tidak ada letusan. Pada letusan yang terjadi kemarin, tinggi kolom abu lebih dari 3 kilometer.
Dilansir dari laman Washington Post, erupsi Gunung La Soufriere ini terjadi hanya beberapa jam setelah masyarakat setempat diperintahkan untuk mengungsi. Pejabat setempat mengatakan, jarak pandang yang pendek akibat puing-puing vulkanik menghambat upaya untuk mengangkut ribuan penduduk ke tempat yang aman.
Letusan pertama terjadi pada pukul 08.41 pagi. Gumpalan abu coklat dan asap melayang lebih tinggi saat bergerak ke timur laut, mencapai setidaknya 38.500 kaki ke atmosfer. Sementara letusan kedua terjadi sekitar pukul 3 sore namun dengan kekuatan yang lebih kecil.
Baca Juga: Barack Obama Kenang Pangeran Philip Sebagai Sosok Teladan Suami Suportif Bagi Wanita Kuat
Baca Juga: Pangeran Philip Wafat, PM Australia dan PM Selandia Baru Ungkapkan Duka Cita Mendalam
Direktur Pusat Penelitian Seismik di Universitas Hindia Barat Erouscilla Joseph mengungkapkan, kolom abu mulai jatuh kembali di sekitar gunung berapi. “Ada kemungkinan bahwa akan ada beberapa kerusakan properti. Ini bisa berlangsung selama berhari-hari, berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan," ungkap Erouscilla Joseph seperti ditulis Washington Post.
Sebelumnya, pada hari Kamis 8 April 2021 pihak berwenang mengumumkan bahwa ancaman meletusnya La Soufriere sudah dekat dan memerintahkan ribuan orang untuk mengungsi dari zona bahaya di ujung utara pulau itu.
Pejabat manajemen darurat mengeluarkan peringatan tanda bahaya setelah para ilmuwan mengamati getaran di satu-satunya gunung berapi aktif di pulau itu yang menunjukkan peningkatan risiko letusan saat magma memecah bebatuan dan bergerak ke dekat permukaan.
Baca Juga: Pangeran Philip, Suami Ratu Elizabeth Wafat pada Usia 99 Tahun
Baca Juga: Ajaib! Seorang Pilot Selamat Setelah 38 Hari Bertahan Hidup, Usai Kecelakaan di Hutan Amazon Brasil