Komunitas Keturunan Budak Afrika Akhirnya Mendapatkan Vaksinasi Covid-19 di Brazil

- 9 April 2021, 08:33 WIB
ilustrasi vaksinasi
ilustrasi vaksinasi /Aliefia R/user : freepik

PORTAL JOGJA - Vaksinasi Covid-19 akhirnya menjangkau komunitas Afrika keturunan budak yang melarikan diri di Brazil.

Brazil sendiri sedang diterpa varian virus Covid-19 yang lebih menular sedangkan Presiden Jair Bolsonaro menentang lockdown dan pada awalnya tidak mendukung vaksinasi covid-19.

Komunitas yang berlokasi di Mage, sekitar 50 kilometer dari Rio de Janeiro ibukota Brazil ini akhirnya menerima dosis vaksin Covid-19 pertamanya.

Baca Juga: Jadwal Acara GTV Hari ini, Jumat 9 April 2021, Tayang: Minions, Amazing Magician, dan Kabayan Jadi Milyuner

Baca Juga: Info Terbaru Harga Emas Antam Turun 1 Gram Rp963.000 di Pegadaian Hari Ini Jumat 9 April 2021, UBS Naik

“Hari ini, setelah banyak kematian, kami memvaksinasi komunitas kami,” ujar Ana Beatriz Bernardes Nunes, wakil presiden Asosiasi Komunitas Quilombola di Rio de Janeiro.

Quilombo, nama komunitas ini, didirikan oleh orang-orang Afrika yang melarikan diri dari perbudakan.

Brazil sendiri baru menghapus perbudakan pada tahun 1888, negara terakhir di benua Amerika.

Setidaknya pada saat itu masih ada empat juta orang Afrika yang dipaksa untuk meninggalkan tanah nenek moyangnya dan dibawa ke Brazil untuk menjadi budak oleh penjajah Portugis.

Baca Juga: Ini Kode Reedem Free Fire (FF) 9 April 2021, Segera Tukarkan dan Main Game Menarik Ini

Baca Juga: Saham Perusahaan Jeans Levi Strauss Melonjak! Nike Siap Mengekor, Penjualan Online Kuncinya!

Mereka dipaksa bekerja di perkebunan gula, pertambangan emas dan permata.

Banyak budak melarikan diri dari pekerjaan paksa dari penjajah Portugis, mereka kabur ke pedalaman Brazil yang tidak terjangkau Portugis, dan membuat pemukiman tersendiri.

Setidaknya ada lebih dari 3.000 quilombo di seluruh Brazil yang masih mempertahankan tradisi Afrika mereka. Rata-rata berada di bawah garis kemiskinan.

Baca Juga: PSIS Semarang dan PSM Makassar di Perempat Final Piala Menpora Ada di Jadwal Acara TV Indosiar 9 April 2021

“Itu adalah pertarungan harian yang konstan, tanpa tidur,” ujar Nunes tentang perjuangan organisasinya untuk membuat pemerintah memasukkan komunitas quilombo menjadi salah satu kelompok prioritas untuk mendapatkan vaksin covid-19 bersama masyarakat adat Brazil yang juga terpinggirkan.

Komunitas quilombo dan masyarakat adat Brazil memang bagian dari masyarakat yang paling rentan dengan berbagai masalah seperti hidup di bawah garis kemiskinan, akses kesehatan yang sulit serta daya tahan tubuh mereka yang masih rendah karena hidup di pedalaman.

Baca Juga: Masayu Clara, Adriano Moraes, dan Demetrious Johnson di Jadwal Acara TV SCTV, Jumat, 9 April 2021

7 April 2021 lalu peneliti kembali menemukan adanya varian Covid-19 baru yang lebih menular di Brazil. Kematian harian akibat covid-19 juga meningkat terus hingga tembus angka 4 ribu orang per hari. Kemarin, Kamis 8 April 2021 Brazil membukukan penambahan 4.190 kematian dan menjadikan total kematian akibat covid-19 sebanyak 345.287 orang.

Saat ini Brazil menempati negara kedua terparah setelah Amerika Serikat dalam hal penularan covid-19.

Namun hingga saat ini Presiden Brazil Jair Bolsonaro menentang lockdown. Menurutnya, biaya ekonomi yang ditimbulkan akibat lockdown akan lebih banyak daripada nyawa yang hilang akibat virus covid-19.

Baca Juga: Resep Sup Simple Cocok Untuk Hidangan Ramadhan: Sup Sayuran, Sup Ceker dan Sup Jagung

Namun kali ini dia mendukung adanya vaksinasi covid-19.

Brazil berencana untuk memvaksinasi lebih dari satu juta orang dalam komunitas quilombo meskipun saat ini baru 12 persen dari populasi yang telah divaksinasi.

“Ini memberi kami harapan bahwa ada hari-hari yang lebih baik ke depan,” ujar Paulo Jose dos Reis, pemimpin Mage quilombo.

Program vaksinasi massal di Brazil mulai dengan lambat karena Presiden Bolsonaro pada awalnya tidak percaya dengan vaksin sehingga gagal untuk mengamankan pasokan vaksin untuk negara di Amerika Selatan itu.

Baru ada kurang dari 15 persen dari populasi orang dewasa yang telah menerima dosis pertama covid-19.***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah