PORTAL JOGJA - Saham perusahaan jeans Levi Strauss yang sempat mengalami kerugian besar pada awal pandemi Covid-19 kini mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Utamanya didapat melalui penjualan online.
Pasar melihat pertumbuhan pendapatan selama kuartal pertama tahun 2021 ini dipicu dengan peluncuran vaksin Covid-19 di berbagai negara dengan harapan kehidupan akan menuju normal.
Baca Juga: Masayu Clara, Adriano Moraes, dan Demetrious Johnson di Jadwal Acara TV SCTV, Jumat, 9 April 2021
Perusahaan seperti Nike dan retailer Kohl’s berharap hal yang sama, apalagi setelah pandemi covid-19 membuat Nike, perusahaan sepatu ternama sempat rugi Rp11,2 triliun.
Levi’s yang sudah berdiri hampir 168 tahun ini pada kuartal kedua tahun 2020 sempat mengalami penurunan penjualan sebesar 62 persen meskipun sudah menjual produk mereka secara online.
Levi’s terkenal dengan raw denim, alias bahan yang membuat celana akan menyusut menyesuaikan bentuk tubuh pemakainya dan terlihat ketat.
Baca Juga: Resep Sup Simple Cocok Untuk Hidangan Ramadhan: Sup Sayuran, Sup Ceker dan Sup Jagung
Di masa pandemi covid-19, orang tidak banyak menggunakan pakaian seperti ini karena mereka lebih banyak berdiam di rumah. Pakaian yang longgar jadi pilihannya, bukan yang ketat.
Tak heran penjualan Levi’s pun menurun dan terpaksa menutup toko retail mereka. Penjualan online melalui e-commerce diperkuat akibat efek ini.