Hebat! Program Vaksin Covid-19 Turki Unggul dari Kebanyakan Negara Eropa

- 23 Februari 2021, 15:40 WIB
ilustrasi warga Turki memakai masker di saat pandemi Covid-19.
ilustrasi warga Turki memakai masker di saat pandemi Covid-19. /Can Yilmaz/Unsplash/

PORTAL JOGJA - Program vaksinasi Covid-19 Turki mengungguli negara-negara di Eropa dengan jumlah vaksinasi yang diberikan kepada hampir 7 juta orang, hanya dalam waktu 40 hari saja. Jumlah ini lebih tinggi dari rata-rata vaksinasi Covid-19 yang dilakukan negara Eropa.

Lebih dari 5,8 juta orang telah menerima suntikan pertama CoronaVac dari perusahaan asal China, Sinovac, pada hari Senin 22 Februari 2021. Sementara 1,1 juta lainnya telah mendapatkan suntikan kedua.

Turki telah menyuntikkan rata-rata 7,75 per 100 orang vaksin Covid-19 sedangkan rata-rata dunia menunjukkan vaksinasi kepada 2,63 per 100 orang .

Baca Juga: Jakarta Perpanjang PPKM Skala Mikro Hingga 8 Maret, Wagub: Mampu Menekan Penyebaran Kasus Baru

Dalam Our World In Data, sebuah situs yang menyediakan data kasus vaksinasi dan virus Covid-19 di seluruh dunia, seperti yang dikutip Portaljogja.com, menunjukkan bahwa negara yang telah melakukan vaksinasi terbanyak di dunia adalah Israel dengan jumlah 85 per 100 orang. Jauh melampaui negara-negara lain.

Di daratan Eropa, Serbia memiliki tingkat vaksinasi tertinggi yaitu 14,05. Jumlah orang yang divaksinasi di negara itu melebihi 1,2 juta pada hari Senin, 22 Februari 2021. Denmark disebut memiliki 8,38 per 100 orang pada 20 Februari 2021.

Namun negara lain seperti Jerman, Italia, Perancis, berada di bawah Turki. Negara Eropa lainnya seperti Bosnia, Kroasia, bahkan Belanda dan Portugal bahkan belum terdata melakukan vaksinasi.

Baca Juga: AWS Sebut Indonesia Perlu Ratusan Juta Pekerja Digital Pada Tahun 2025

Turki memulai proses vaksinasi Covid -19 dengan menyuntik para petugas kesehatan pada 14 Januari. Disusul dengan penyuntikan kepada orang-orang di panti jompo dan lansia.

Sementara saat ini lansia berusia 65 ke atas sedang divaksinasi, petugas kesehatan telah mendapatkan dosis kedua.

Turki termasuk lambat memulai vaksinasi daripada negara maju di Eropa seperti Inggris, yang memulai vaksinasi Covid-19 pada bulan Desember 2021.

Baca Juga: Penggunaan Strap Mask Justru Berbahaya? Ini Kata Satgas Covid-19 Soal Pemakaian Masker

Namun dengan cepat Turki mampu menyuntik vaksin kepada mereka yang sudah ditentukan.

Hal ini disebabkan sistem logistik vaksin yang memungkinkan pengiriman cepat dan aman ke berbagai pelosok provinsi.

Vaksin dari negara lain diperkirakan akan tiba akhir bulan Februari 2021. Kali ini vaksin Pfizer-BioNtech yang menjadi pilihan.

Jumlah kasus virus Covid-19 Turki melampaui 2,64 juta pada hari Senin, sementara jumlah kematian nasional mencapai 28.138. Tercatat ada 78 kematian akibat Covid-19 dalam sehari.

Baca Juga: Tuding Pemakaman Protab Covid-19 Hanya Proyek, Anggota Dewan Bantul Supriyono Mengaku Salah dan Minta Maaf

Sementara itu, negara Erdogan ini juga telah melaporkan 8.104 kasus COVID-19 tambahan baru.

Sejak Desember 2020 lalu, Turki memberlakukan jam malam pada malam hari dan akhir pekan untuk menghambat penyebaran virus.

Setelah adanya vaksinasi massal, pejabat Turki juga mengumumkan normalisasi bertahap dari pembatasan COVID-19 yang akan dimulai pada Maret 2021. Kementerian Kesehatan mendesak masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan meskipun jumlah kasus telah menurun dan vaksinasi Covid-19 telah diberikan.***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah