Turki Menangkap Perempuan ISIS Berkewarganegaraan Ganda, Australia dan Selandia Baru

- 17 Februari 2021, 08:43 WIB
Bendera Turki.
Bendera Turki. /Pixabay/Sevgi001461 /

Baca Juga: Dapat Rejeki Nomplok, Jadi Orang Kaya Baru, Waga Tuban Ramai-ramai Beli Ratusan Mobil Baru, Videonya Viral

Australia menolak bertanggung jawab dengan kondisi ini dan melalui perdana menterinya, Scott Morrison menyatakan bahwa lepas tangannya pemerintah Australia terhadap kasus ini sebagai bagian dari kepentingan nasional.

"Kami tidak ingin melihat teroris yang berperang dengan organisasi terorisme menikmati hak kewarganegaraan, yang menurut saya hilang begitu saja saat mereka terlibat sebagai musuh negara kami," katanya dalam konferensi pers di Canberra, Selasa, 16 Februari 2021 seperti ditulis Sabah Daily dan dikutip Portaljogja.com.

Jacinta Ardern pun berang karena menurutnya keputusan Australia untuk mencabut status kewarganegaraan perempuan itu berlangsung sepihak.

“Menurut kami, mencabut kewarganegaraan Australia adalah hal yang salah, dan kami tegas menyatakan hal itu,” ucap Jacinta Ardern.

Baca Juga: 35 Ribu Pengungsi Korban Banjir di Subang dan Karawang Terima Ribuan Kotak Oranye

Bagi Selandia Baru, fokus masalah ini sekarang adalah perempuan ini ditahan dengan membawa dua anak kecil. Semua pihak harus berupaya mengambil keputusan berdasarkan kebaikan untuk kedua anak ini.

Dicabutnya kewarganegaraan Australia dapat berakibat perempuan dan anak-anaknya tersebut dideportasi ke Selandia Baru.

"Anak-anak ini lahir di zona konflik bukan karena kesalahan mereka sendiri. Datang ke Selandia Baru, di mana mereka tidak memiliki keluarga dekat, bukanlah hal yang terbaik bagi mereka. Kami tahu bahwa anak-anak kecil berkembang paling baik ketika dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangi mereka,” ujar Jacinta Ardern menyoroti bahwa keluarga dan jaringan perempuan tersebut berada di Australia, bukan Selandia Baru.

Kasus ditangkapnya perempuan berusia 26 tahun ini bukan kasus pertama ditangkapnya seseorang yang berkaitan dengan ISIS di Turki. Teroris ISIS sering mencoba memasuki Turki dengan melintasi perbatasan melalui Suriah. Baru minggu lalu, pasukan keamanan Turki juga menangkap seorang teroris yang dicari dengan Red Notice di dekat perbatasan.***

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah