PORTAL JOGJA - Sri Lanka dilanda krisis ekonomi Situasi negara yang memburuk mengakbatkan sejumlah menteri mundur dari pemerintahan.
Sejumlah anggota kabinet Sri Lanka telah mengundurkan diri dari jabatan mereka hanya beberapa hari setelah Presiden Gotabaya Rajapaksa menetapkan status darurat di negara itu.
Presiden Sri Lanka pada Senin mengundang semua partai politik yang terwakili di parlemen untuk menerima portofolio kementerian guna membantu menemukan jalan keluar dari krisis ekonomi terburuk negara itu dalam beberapa dekade.
Status darurat ditetapkan pada Jumat menyusul rentetan protes yang diwarnai kekerasan terhadap cara pemerintah menangani krisis ekonomi yang dianggap semakin parah.
"Kami serahkan surat pengunduran diri kami kepada perdana menteri," kata Menteri Pendidikan Dinesh Gunawerdana kepada media Minggu malam.
"Presiden dan perdana menteri akan membahas dan mengambil keputusan yang sesuai."
Belum jelas apakah semua anggota kabinet atau hanya sebagian menteri yang ikut mengundurkan diri.
Di antara mereka yang mundur adalah Menteri Pemuda dan Olahraga Namal Rajapaksa, keponakan Gotabaya dan putra Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa.
Dia mengatakan di Twitter pada Senin dirinya telah meletakkan jabatan secara langsung dengan harapan akan membantu "membangun stabilitas bagi rakyat dan pemerintah".
Baca Juga: Weton Rabu Pahing 6 April 2022, Pantangan Jodoh, Rezeki, Watak Lakuning Banyu Hidup Sederhana
Tak hanya itu, Menteri Keuangan Sri Lanka Ali Sabry mengundurkan diri pada Selasa (5/4) satu hari setelah dilantik, di tengah meningkatkanya kerusuhan atas krisis ekonomi yang memburuk.
“Dengan ini saya mengajukan pengunduran diri saya dari jabatan Menteri Keuangan dengan segera," kata Sabry dalam suratnya kepada Presiden, seperti yang dilansir Reuters.
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa menunjuk Sabry pada Senin (4/4 setelah membubarkan kabinetnya dan memberhentikan saudaranya Basil Rajapaksa yang sebelumnya menjabat sebagai menteri keuangan.
Sebelumnya, sebanyak 26 menteri Sri Lanka memutuskan untuk mundur dari jabatannya beberapa hari setelah Presiden Gotabaya Rajapaksa menetapkan status darurat di negara itu.
Baca Juga: Jadwal Acara Trans7 Rabu 6 April 2022: Bocah Petualang, Si Otan, Sehat Ala Nabi danJejak Petualang,
“Mengingat ini kebutuhan nasional, sudah waktunya untuk bekerja bersama demi semua warga negara dan generasi mendatang,” kata Rajapaksa.
Krisis ekonomi di Sri Langka antara lain ditandai dengan kelangkaan bahan bakar minyak. Tentara di negara itu dikerahkan di tempat pengisian bahan bakar minyak untuk mengawasi penjatahan bahan bakar minyak untuk publik.***