Kelemahan Rusia Saat Invasi Ukraina Logistik dan Peralatan Perang Buruk

30 Maret 2022, 08:07 WIB
Tidak seperti apa yang dikatakan Putin soal kehebatan militernya, nyatanya banyak tank Rusia kurang suku cadang dan membuat bingung pasukan /Pixabay/jdblack/

PORTAL JOGJA - Ketika Presiden Vladimir Putin memutuskan perang melawan Ukraina sebelumnya tidak mempersiapkan logistik perang buruk membuatnya mengalami beberapa kegagalan merebut sebagian kota di Ukraina.

Hal ini terbukti sejak perang melawan Ukraina tidak satupun kota-kota penting seperti kota Kyiv, Mariupol dapat dikuasai. Kini,pasukan Rusia lebih fokus pada daerah Donbass.

Dilansir portaljogja.com dari laman Sky News masalah tersebut menjadi bukti kelemahan Rusia dengan logistik peralatan perang buruk menjadi kekurangan Rusia.

Atau dengan kata lain pasukan Rusia tidak siap untuk pertarungan panjang, menghadapi perlawanan yang lebih sengit dari yang diharapkan memaksa mereka untuk berkumpul kembali dan memasok kembali dan rentan terhadap serangan balik.

Baca Juga: Kuasai Donbas, Cara Baru Presiden Rusiai Vladimir Putin Rebut Ukraina

Konvoi kendaraan militer Rusia yang tersebar di sepanjang jalan sepanjang 40 mil yang macet selama berhari-hari di luar ibu kota menjadi simbol kegagalan.

Pada minggu kedua, ketika Rusia menyadari invasi mereka tidak akan berakhir secepat yang mereka inginkan, mereka mengubah taktik perang dan berusaha mengubah taktik perang merebut Ukraina

Salah satunya Kota timur Mariupol adalah salah satunya dan telah menjadi simbol pembangkangan tetapi juga tragedi. Perimeter kota masih bertahan, meskipun menderita serangan yang begitu lama dan berkelanjutan.

Blok apartemen di Mariupol terbakar setelah dikupas. Barat dan NATO masih menolak untuk terlibat dalam pertempuran langsung dengan Rusia, tetapi telah terjadi kampanye ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya melawan Moskow.

Baca Juga: SPS Awards 2022, Pikiran-Rakyat.com Raih Gold Winner IPMA General News Online Terbaik Digelar di Yogyakarta

Sanksi telah menargetkan impor dan ekspor Rusia serta individu, dengan pemilik Chelsea Football Club Roman Abramovich secara pribadi dikenai sanksi pada 10 Maret.

Sanksi yang diterapkan oleh Barat adalah beberapa yang terbesar yang pernah diberlakukan dan seiring waktu akan memiliki efek hukuman pada ekonomi Rusia

Barat juga telah memasok persenjataan ke Ukraina, serta saran, pelatihan dan intelijen.

Banyak dari 'bantuan mematikan' ini datang dalam bentuk senjata anti-tank, yang terbukti sangat efektif dalam menghentikan kemajuan Rusia.

Apa selanjutnya?

Sebulan memasuki perang, Rusia sekarang harus memikirkan tentang rotasi pasukan. Mempertahankan angkatan bersenjata – terutama pasukan darat.

Baca Juga: Weton Rabu Kliwon 30 Maret 2022, Watak Cocok Jadi Orator, Rezeki Tak Lancar dan Sering Sial

Pada tingkat kekuatan tempur terbaik mereka membutuhkan rotasi reguler, di mana siklus rotasi diukur dalam hitungan minggu, bukan bulan.

Kemungkinan akan ada beberapa rotasi pasukan yang terjadi saat Rusia melakukan kampanye yang lebih lama daripada yang diantisipasi Kremlin

Namun,apa yang terjadi setelah pasukan Rusia terus melakukan invasi bukan kemenangan yang didapat, tetapi malah banyak sanksi yang ditujukan kepada Rusia membuat ekonomi makin menyusut alami kemunduran.***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Sky News

Tags

Terkini

Terpopuler