Roman Abramovich Diduga Alami Keracunan Usai Pertemuan untuk Mediasi Perdamaian di Ukraina

- 29 Maret 2022, 09:04 WIB
Dekat dengan Pemerintah Rusia, Roman Abramovich Bakal Jadi Penengah Antara Putin dan Biden
Dekat dengan Pemerintah Rusia, Roman Abramovich Bakal Jadi Penengah Antara Putin dan Biden /Instagram/@abromovich95/

PORTAL JOGJA - Pengusaha Rusia Roman Abramovich dan negosiator perdamaian Ukraina diduga mengalami keracunan setelah pertemuan di Kyiv Ukraina.

Abramovich yang menerima permintaan Ukraina untuk membantu menegosiasikan diakhirinya invasi Rusia ke Ukraina, dan setidaknya dua anggota senior tim Ukraina diduga turut keracunan kata laporan Wall Street Journal (WSJ).

Pejabat Ukraina menuangkan air dingin pada laporan tersebut. Ditanya tentang dugaan keracunan, negosiator Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan "ada banyak spekulasi, berbagai teori konspirasi".

Baca Juga: Roman Abramovich akan Jual Chelsea, Hasil Penjualan akan Dimanfaatkan untuk Korban Perang Ukraina

Rustem Umerov, anggota lain dari tim perunding, mendesak orang untuk tidak mempercayai "informasi yang belum diverifikasi".

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba kemudian mengatakan dalam sebuah wawancara di televisi nasional bahwa "semua orang haus akan berita dan sensasi".

 "Saya menyarankan siapa pun yang akan bernegosiasi dengan Rusia untuk tidak makan atau minum apa pun, (dan) sebaiknya menghindari menyentuh permukaan", katanya seperti dilansir dari CNA.

Menurut laporan WSJ, Abramovich dan para negosiator menunjukkan gejala yang meliputi mata merah, luka yang terus-menerus dan menyakitkan, dan kulit mengelupas di wajah dan tangan mereka.

Abramovich dan negosiator Ukraina, termasuk anggota parlemen Tatar Krimea Umerov, telah membaik dan tidak membahayakan, WSJ melaporkan.

Seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengkonfirmasi insiden itu kepada Reuters tetapi mengatakan Abramovich tidak mengizinkannya untuk menghentikannya bekerja.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah