Swedia Putuskan Anak Usia 5-11 Tahun Tak Divaksin, Inggris Bakal Luncurkan Pil Covid-19 Bulan Februari

29 Januari 2022, 13:24 WIB
Ilustrasi pil pfizer. KABAR BAIK! Inggris Luncurkan Pil Covid-19 Pfizer Mulai 10 Februari, Kurangi Kematian Hingga 88 Persen. /pattayamail.com/

PORTAL JOGJA - Swedia memutuskan untuk tidak merekomendasikan pemberian vaksin Covid-19 bagi anak-anak berusia 5-11 tahun.

Sementara itu Inggris akan meluncurkan pil antivirus Covid-19 produksiPfizer bagi kelompok rentan mulai Februari 2022.

Hal itu diungkapkan oleh kementerian kesehatan pada Jumat 28 Januari 2022, yang menargetkan penderita gangguan imun yang vaksinnya kurang efektif.

Pihak Kementerian Kesehatan setempat menyatakan bahwa obat antivirus Pfizer Paxlovid, campuran pil Pfizer dengan antivirus ritonavir, akan tersedia untuk ribuan orang mulai 10 Februari.

"Kabar yang sangat baik bahwa pengobatan baru ini, obat mutakhir terbaru yang diluncurkan NHS melalui unit pengiriman obat Covid-19 baru, kini akan tersedia untuk membantu orang-orang yang paling berisiko Covid-19," kata direktur Layanan Kesehatan Masyarakat (NHS) Stephen Powis.

Baca Juga: Nakes di Sumatra Utara Suntikan Vaksin Kosong ke Anak SD, Videonya Viral di Media Sosial

"Uji coba membuktikan obat tersebut mampu mengurangi rawat inap dan risiko kematian hingga 88 persen, yang artinya kita akan berada di posisi yang terbaik untuk menyelamatkan ribuan nyawa."

Mengenai tidak dilakukannya vaksin untuk anak umur 5-11 tahun, Badan Kesehatan Swedia memberkan alasan bahwa manfaat vaksin tidak lebih besar ketimbang risikonya.

"Berbekal pengetahuan yang kami miliki saat ini, bahwa anak-anak berisiko kecil penyakit parah, kami tidak melihat manfaat yang jelas dari memvaksin mereka," kata pejabat Badan Kesehatan Britta Bjorkholm saat konferensi pers seperti ikutip dari Reuters.

Ia menambahkan bahwa keputusan itu bisa direvisi apabila terjadi perubahan sewaktu melakukan penelitian atau apabila varian baru mengubah pandemi. Anak-anak yang masuk ke dalam kategori berisiko tinggi, sudah bisa mendapatkan vaksin.

Swedia melaporkan lebih dari 40.000 kasus baru pada 26 Januari, salah satu angka harian tertinggi selama pandemi, meski jumlah tes Covid-19 terbatas.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 29 Januari 2022: Irvan Luluh Hatinya Setelah Al Beberakan Pelaku Perkosaan Jessica

Sementara gelombang keempat mencetak rekor kasus harian, sistem kesehatan tidak menanggung beban yang sama seperti gelombang sebelumnya.
Bagi penderita gangguan imun, pasien kanker dan penderita Down Syndrome dapat langsung mengakses pil tersebut.

Perlu diketahui bahwa Paxlovid menjadi antivirus kedua yang diluncurkan di Inggris setelah molnupiravir buatan Merck dan Ridgeback Biotherapeutics, yang kini digunakan untuk pasien melalui uji coba Panoramic.

Merck & Co Inc dan mitranya Ridgeback Biotherapeutics mengatakan pada Jumat enam penelitian laboratorium menunjukkan molnupiravir, obat oral Covid-19 eksperimental mereka, aktif memerangi varian Omicron yang menyebar cepat.

Baca Juga: Balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika Digelar 18 Sampai 20 Maret, Tribun Penonton Mulai Dibangun

Data tersebut mengevaluasi aktivitas antivirus molnupiravir dan agen antivirus Covid-19 lainnya terhadap varian Covid-19 yang menjadi perhatian. Molnupiravir belum diteliti terhadap Omicron dalam riset pada manusia, kata perusahaan itu.

Molnupiravir dan pil oral saingan dari Pfizer Inc disahkan di Amerika Serikat pada Desember dan dianggap sebagai perangkat penting melawan Omicron.

Pfizer mengatakan pada Desember, data laboratorium menunjukkan obat Paxlovid buatannya mempertahankan efektivitasnya melawan Omicron.

Merck mengatakan awal bulan ini pilnya memiliki mekanisme yang dapat bekerja melawan Omicron dan varian lainnya.

Molnupiravir telah diizinkan untuk digunakan di lebih dari 10 negara, termasuk AS, Inggris, dan Jepang. ***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler