PORTAL JOGJA - Akibat kekisruhan yang terjadi di bandara Kabul , Belanda gagal evakuasi dari Afghanistan.
Karena kekisurhan yang terjadi di luar bandara Kabul tidak memungkinkan orang-orang masuk ke dalam pesawat, kata Menteri Luar Negeri Belanda Sigrid Kaag.
Belanda berencana menjemput hingga 1.000 pegawai kedutaan lokal, penerjemah dan keluarga mereka dari Afghanistan.
Namun, sebuah pesawat militer yang dioperasikan oleh Belanda bersama dengan negara Eropa utara lainnya meninggalkan Kabul tanpa penumpang menuju Belanda pada Selasa (17/8/2021) malam.
"Mengerikan. Banyak yang berada di pintu masuk bandara beserta keluarga mereka," kata Kaag kepada Kantor Berita Belanda ANP.
Baca Juga: Dua Pandangan Soal Taliban: Berubah atau Pura-pura Karena Butuh Pengakuan Internasional
Tentara AS yang mengamankan bandara tidak mengizinkan warga Afghanistan mengakses pintu masuk meski mengantongi surat mandat yang sah.
Kaag mengatakan pesawat hanya bole mendarat di Kabul sekitar setengah jam.
"Semoga situasinya akan membaik. Kami sedang mencoba memahami situasi ini dan memastikan bahwa kami dapat mengevakuasi orang-orang yang ingin kami bawa pulang," Kaag berharap.
Selain Belanda, Hongaria dan Turki juga kirim pesawat untuk mengevakuasi memulangkan warganya dari Afghanistan.
Hongaria mengatakan telah menyusun evakuasi untuk 26 warganya yang bekerja sebagai kontraktor di Afghanistan dan mereka akan kembali melalui penerbangan dari negara lain.
Negara Eropa itu juga mengirim misi evakuasi sendiri ke Afghanistan untuk membantu warga Hongaria yang masih berada di Kabul, kata Wakil Menteri Luar Negeri Levente Magyar saat konferensi pers dilansir Reuters, Rabu (18/8/2021).
"Kami sekarang mengandalkan itikad baik dari kelompok Taliban yang menjadi lawan kami dalam perang 20 tahun," kata Magyar.
"Tujuan kami adalah untuk membantu warga Hongaria yang terjebak di sana kembali pulang, ini yang menjadi kewajiban kami sekarang."
Menurut Magyar, pemerintah Hongaria siap membantu "sekelompok kecil" warga Afghanistan beserta keluarga mereka yang telah membantu pasukan Hongaria di Afghanistan. Namun, secara tegas menolak ide penerimaan pencari suaka.
Sementara itu Turki berhasil mengevakuasi sebanyak 324 warganya dari Kabul Afghanistan menggunakan Turkish Airline seusai ibu kota itu jatuh.
Mereka sudah tiba di Ankara dan kini tengah menjalani proses isolasi dan karantina untuk pencegahan Covid-19. ***