PORTAL JOGJA - Perdana Menteri Negara Bagian Victoria, Australia, James Merlino mengumumkan perpanjangan lockdown untuk daerah Melbourne dan sekitarnya.
Hal ini terjadi setelah otoritas kesehatan Victoria mendeteksi adanya jejak covid-19 di air limbah di daerah dimana penularan covid-19 tidak terdiagnosis.
Lockdown di negara bagian Victoria di Australia berlangsung sejak 28 Mei 2021. Awalnya lockdown ini diperkirakan berlangsung hanya selama tujuh hari atau akan berakhir pada 3 Juni 2021.
Namun pada Rabu, 2 Juni 2021 ada enam kasus covid-19 baru yang berasal dari penularan lokal dan membuat Perdana Menteri Negara Bagian Victoria, Australia, James Merlino mengumumkan perpanjangan lockdown untuk Melbourne yang lebih luas.
Baca Juga: Sikapi Usulan Pemilu Dipercepat, Guspardi Gaus Minta KPU Siapkan Alternatif Jadwal Pemilu
Otoritas kesehatan di Victoria juga mendesak beberapa orang untuk melakukan tes covid-19 bila mereka merasakan gejala, meskipun tidak berada di lokasi yang pernah terdeteksi covid-19.
Menteri Kesehatan negara bagian Victoria, Martin Foley mengatakan otoritas kesehatan juga telah menemukan jejak virus covid-19 di lokasi yang berbeda dari lokasi sebelumnya dimana covid-19 diketahui telah menyebar.
“Meskipun deteksi tak terduga ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya seseorang yang telah memiliki Covid-19 di masa lalu yang mungkin tidak lagi menular. Mungkin juga mereka dapat menjadi indikator kasus infeksi yang tidak terdiagnosis,” ujar Foley kepada news Australia dan dikutip Portaljogja.com.
Ada dua wilayah dimana virus covid-19 terdeteksi. Virus covid-19 terdeteksi di Bendigo pada tanggal 27 dan 28 Mei 2021. Virus ini terdeteksi dari penelitian air limbah rumah tangga.
Baca Juga: Cara Hindari Nyeri Akibat Mengetik, Lakukan Peregangan Setiap Jam, Kompres Air Dingin
Virus covid-19 juga terdeteksi di Semenanjung Mornington, diantara Safety Beach, St Andrews Beach dan Portsea pada tanggal 27 Mei hingga 31 Mei 2021.
“Ada situs paparan yang terdaftar di kedua wilayah ini dan kami sedang mengecek adanya kemungkinan (penularan covid-19) dengan tim kesehatan masyarakat kami,” ujar Foley.
“Saran kepada anggota masyarakat di daerah-daerah tertentu adalah jika Anda memiliki gejala(covid-19) dan jika Anda tinggal di daerah ini, silakan dites sekarang,” ujar Foley melanjutkan ajakannya kepada masyarakat luas.
Meskipun terdengar tabu, tapi penelitian air limbah merupakan salah satu usaha paling awal yang dilakukan Australia untuk mendeteksi dini penyebaran covid-19.
Australia telah beberapa kali melakukan pengetesan air limbah rumah tangga untuk mengecek terjadinya penyebaran penyakit di masa lalu, misalnya polio.
Kepala petugas kesehatan Victoria Brett Sutton mengatakan pelacak kontak telah mengikuti penyebaran virus covid-19.
Dia juga memperingatkan adanya kemungkinan individu telah tertular covid-19 namun belum melapor kepada petugas kesehatan.
“Kami mengejar setiap kasus, kami mengejar kontak utama mereka. Tetapi kami telah melihat pertumbuhan mungkin selusin kontak dekat utama, dari kasus pertama yang bertumbuh menjadi ribuan kasus,” ujar Sutton.
“Kami melihat individu di mana kami tidak tahu bagaimana mereka mendapatkannya. Itu berarti ada orang di luar sana yang berpotensi memilikinya dan tidak sadar bahwa mereka menularkan,” ujar Sutton memperingatkan.
Saat ini di negara bagian Victoria, Australia ada 67 kasus aktif covid-19 dan ada 350 lokasi yang disebut menjadi tempat paparan covid-19 akibat individu positif yang mengunjungi lokasi umum tersebut.***