Jenazah Covid-19 Ditolak Warga, Terpaksa Dikremasi di Dalam Hutan

22 Mei 2021, 10:47 WIB
Ilustrasi korban covid-19 terpaksa dikremasi di hutan terbuka di Almora, India akibat penolakan warga yang khawatir akan kontaminasi dari jenazah covid-19. /Marko Hovat/Unsplash/

PORTAL JOGJA - Kasus Covid-19 di India belum ada tanda-tanda penurunan secara signifikan. Krematorium telah kewalahan sehingga beberapa pemerintah kota membuka tempat parkir dan lapangan sebagai tempat kremasi darurat.

Lain halnya dengan distrik Almora di negara bagian Uttarakhand, India. Meskipun tingkat Covid-19 tidak sebanyak yang terjadi di kota besar, namun korban Covid-19 tetap tidak dapat di kremasi di krematorium tradisional.

Warga di distrik Almora menolak kremasi terhadap korban Covid-19 dilakukan di krematorium yang berada di tepi sungai, tempat yang biasa digunakan warga untuk krematorium untuk mereka yang meninggal dunia non-Covid-19.

Baca Juga: 75 Pasien Covid-19 Tewas Akibat Kekurangan Oksigen di Fasilitas Medis Terbesar di India

Hal ini memaksa keluarga korban untuk melakukan kremasi di tempat lain.

Kremasi massal terdeteksi di hutan Almora, bagian dari hutan yang mengelilingi pegunungan Himalaya.

Pemerintah negara bagian Uttarakhand mengklaim telah menentukan hutan terbuka di Almora sebagai bagian dari situs yang ditetapkan pemerintah untuk melakukan kremasi.

“(ini adalah)situs yang ditetapkan oleh pemerintah untuk kremasi, di mana jenazah dikremasi sesuai dengan protokol Covid-19,” ujar pernyataan pemerintah Uttarakhand seperti ditulis India Today.

"SDM Almora, AMA-ZP dan EO-NP Almora bertanggung jawab atas lokasi tersebut. Mereka telah melakukan upaya terbaik mereka. Pria dengan perlengkapan APD adalah pegawai pemerintah yang melaksanakan tugasnya,” tulis departemen kesehatan Uttarakhand dalam serangkaian cuitan melalui Twitter.

Namun, kenyataan di lapangan berbeda dengan klaim yang diberikan oleh pemerintah negara bagian Uttarakhand.

Kremasi yang dilakukan di hutan Almora tidak dilakukan oleh pemerintah dan tanpa diawasi oleh pemerintah Uttarakhand.

“Ketika saya pergi ke lokasi, saya tidak bisa melihat siapa pun dari administrasi di sana,” ujar Kamal Adhikari, penduduk lokal yang bertempat tinggal di sekitar hutan Almora.

“Faktanya, kami telah mengadu kepada pihak berwenang tentang kerabat korban Covid-19 yang meninggalkan perlengkapan APD mereka di tempat terbuka,” ujarnya.

“Kadang, tempat pengusung jenazah bahkan tertinggal di sini. Tidak ada seorangpun dari pemerintah yang hadir di tempat untuk membimbing keluarga yang melakukan kremasi,” ujar Adhikari.

Lokasi tempat kremasi di hutan Almora terlihat berantakan. Kerabat korban covid-19 melakukan kremasi mandiri sehingga tidak ada batas jelas antara lokasi kremasi dan bukan kremasi.

Sebelumnya pemerintah Uttarakhand telah mengklaim menjadikan Peternakan Bhainswara di hutan Almora sebagai tempat resmi untuk kremasi korban covid-19.

Namun, kerabat korban mengaku mereka terpaksa melakukan kremasi sendirian, tanpa bimbingan pemerintah.

“Dalam 24 jam setelah dirawat, ayah saya meninggal karena Covid-19. Kami harus membawa jenazahnya ke hutan dan mengkremasinya di sana tanpa bantuan pemerintah,” ujar Munna Lal yang ayahnya meninggal akibat Covid-19 di rumah sakit.

Penduduk desa di distrik Almora menolak jenazah korban Covid-19 untuk dikremasi di krematorium tradisional.

Krematorium tradisional terletak di tepi sungai dan abu dari jenazah dapat terbawa ke aliran sungai.

Penduduk desa mengkhawatirkan kontaminasi jenazah Covid-19 akan mencemari sungai dan rumput tempat ternak mereka makan dan minum.***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: India Today

Tags

Terkini

Terpopuler