Daftar Produk yang Dianggap Dukung Kekerasan Isarel di Palestina, Ini Daftar Perusahaannya

16 Mei 2021, 02:13 WIB
Komunitas Yahudi turut mendukung boikot BDS terhadap produk-produk yang mendukung pendudukan Israel di Palestina /Bgus Kurniawan/Jewish Voice for Peace

PORTAL JOGJA - Serangan Isarel ke jalur Gaza di Palestina mendapat kecaman keras masyarakat dunia.

Serangan udara yang dilakukan Isarel ke wilayah Gaza Palestina mengakibatkan kerusakan dan korban jiwa selama 6 hari serangan udara ini.

Sejumlah organisasi mencetuskan ide melakukan gerakan boikot, divestasi dan sanksi, yang disebut BDS terhadap produk Israel. Gerakan boikot ini terus disuarakan.

Gerakan BDS ini mendesak lima hal untuk mengakhiri pendudukan Israel terhadap wilayah-wilayah yang ditempati penduduk Palestina dan dikembalikan kepada yang berhak.

Baca Juga: Israel Serang Kamp Pengungsi Gaza: Tewaskan Sedikitnya 8 Anak-anak dan Hanya 1 Bayi Selamat

Baca Juga: Akhirnya, Warga Australia yang Terjebak di India Tiba Di Australia dan Langsung Masuk Karantina

Mendorong embargo militer terhadap Israel, karena pasukan Israel terlihat jelas melakukan kekerasan terhadap penduduk Palestina di Sheikh Jarrah dan masjid Al Aqsa.

Gerakan kedua adalah mendeklarasikan diri anda dan perusahaan untuk menjadi zona bebas apartheid. Israel saat ini membedakan diri mereka dengan warga Palestina disebut sebagai bagian dari apartheid yakni pemisahan ras, ras Israel dan ras Arab.

“Ada konsensus yang berkembang bahwa Israel sekarang, seperti Afrika Selatan di masa lalu, adalah negara apartheid yang harus dihadapi dengan sanksi yang ditargetkan, boikot dan divestasi,” ujar Omar Barghouti, salah satu pendiri gerakan BDS, mengatakan kepada Al Jazeera dan dikutip Portaljogja.com.

Mengajak warga dunia boikot membeli produk yang menopang ekonomi Israel. BDS menyebut HP terlibat dalam pendudukan Israel, kolonialisme oleh pemukim Israel dan rezim apartheid dengan menyediakan sistem komputerisasi bagi pemerintah Israel.

Baca Juga: Perahu Wisata Tenggelam di Waduk Kedungombo Boyolali, 9 Orang Hilang

Termasuk menyediakan database terkomputerisasi dari otoritas kependudukan dan imigrasi Israel yang menjadi tulang punggung pemisahan rasial warga Palestina dan Israel.

Memboikot produk HP dan divestasi HP atau mengurangi aset dengan merk HP telah dilakukan oleh 32 anggota kongregasi Kristen di AS pada tahun 2019.

Sebelumnya, Gereja Evangelical Lutheran(ELCA), Gereja Presbyterian dan beberapa gereja lainnya di AS juga telah melakukan divestasi produk HP.

Puma, perusahaan yang bergerak di bidang olahraga mulai dari sepatu, bola, baju dan sebagainya adalah perusahaan yang beroperasi di daerah pemukiman ilegal yang direbut Israel dari Palestina.

Meski Puma dalam iklannya terlihat peduli terhadap kesetaraan, namun pendanaan yang digelontorkan perusahaan ini masuk ke dalam kantong-kantong yang menyetujui perampasan tanah ilegal oleh Israel.

Baca Juga: Ikatan Cinta Malam Ini: Andin Makin Manja Sama Al Semenjak Hamil, Elsa Takut Sama Ricky Hingga Pingsan

Beberapa nama lainnya yang masuk ke dalam daftar BDS adalah Volvo, Barclays Bank, Alsto,Motorola Solutions, CEMEX, JCB, dan lainnya.

Menurut data PBB, perusahaan asuransi AXA yang berasal dari Perancis awalnya menginvestasikan dana hampir U$ 6 juta atau lebih dari Rp85 miliar di empat bank Israel yang mendanai pemukiman ilegal Israel.

“Tanpa bank-bank ini, banyak proyek pemukiman ilegal Israel akan mengalami kesulitan untuk dilaksanakan,” ujar BDS yang menganggap keterlibatan investasi asuransi AXA menunjukkan keterlibatannya dalam program kolonisasi tanah Palestina dan sistem apartheid Israel.

Baca Juga: Hikmah Lebaran, Sule dan Nathalie Holscher Bertemu Oma Hetty dan Saling Memaafkan

Gerakan keempat adalah membatalkan semua event yang berlangsung di Israel, mulai dari even akademik, kebudayaan maupun olahraga.

Natalie Portman, aktris Hollywood keturunan Yahudi ini menolak penghargaan bergengsi Genesis Prize yang ditujukan bagi orang Yahudi atas pencapaian kesuksesan profesional di dunia pada tahun 2018.

Natalie Portman juga menolak untuk datang ke Israel akibat tidak setuju akibat kebijakan negara Benjamin Netanyahu itu.

Boikot terhadap acara musik dan seni di Israel juga telah dilakukan penyanyi Lorde, Carlos Santana, dan Elvis Costello.

Sonya Meyerson-Knox, manajer komunikasi Jewish Voice for Peace di AS, mengatakan bahwa tindakan Israel didukung oleh U$3,8 miliar atau lebih dari Rp54 triliun dana militer tahunan dari pemerintah AS,

“Kami memiliki hak untuk mendukung gerakan BDS, terutama mengingat bagaimana pajak kami dibelanjakan,” kata Meyerson-Knox.

“Ini(BDS) adalah taktik teruji dan benar yang telah digunakan oleh gerakan hak-hak sipil di seluruh dunia selama bertahun-tahun dan kami memiliki banyak alasan untuk percaya bahwa hasil yang sama akan berhasil untuk Palestina,” tegasnya sembari mengingatkan bahwa tradisi Yahudi menyatakan membunuh satu orang berarti memusnahkan seluruh dunia dan pemerintah Israel menyangkal kematian yang ditimbulkannya di Palestina.***

 

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler