Mutasi Covid-19 India Pertama di Malaysia, Angka Kasus Positif Harian Naik Di Atas Angka 3000 Per Hari

3 Mei 2021, 08:31 WIB
Pasien kritis covid-19di Malaysia yang terpaksa dirawat di bangsal umum/Twitter Dr Noor Hisham Abdullah /

PORTAL JOGJA - Malaysia melaporkan adanya kasus pertama mutasi virus covid-19 asal India di negara itu Minggu, 2 Mei 2021.

Kasus mutasi yang disebut varian B.1.617.1 diyakini sebagai salah satu jenis virus covid-19 yang sangat menular dan menyebabkan banyaknya korban jatuh di India sebulan belakangan ini.

Di saat yang sama, Malaysia juga mengumumkan bahwa angka kasus positif covid-19 harian naik di atas angka tiga ribu, atau tepatnya 3.418 kasus per tanggal 2 Mei 2021.

Otoritas kesehatan masyarakat Malaysia mendeteksi adanya kasus mutasi yang disebut varian B.1.617.1 di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) di Sepang, Selangor.

Virus tersebut terdeteksi ketika seorang warga negara India menjalani skrining. “Kami telah mendeteksi varian India pertama (dari covid-19), dengan beberapa mutasi yang dikenal sebagai B.1.617.1, melalui seorang warga negara India ketika kami menyaringnya di KLIA,” ujar Datuk Seri Dr Adham Baba, Menteri Kesehatan Malaysia seperti ditulis Malay Mail dan dikutip Portaljogja.com.

Varian mutasi ini diyakini para ahli, termasuk ahli virologi senior India, Shahid Jameel sebagai salah satu jenis covid-19 yang sangat menular karena memiliki dua mutasi kunci.

Mutasi yang disebut varian covid-19 India ini diyakini sangat menular dan disebut sebagai penyebab melonjaknya angka positif dan kematian di India.

Malaysia juga menyatakan dari varian India yang ditemukan, ada 30 mutasi lainnya yang mendapatkan perhatian serius termasuk 27 varian Afrika Selatan dan tiga varian Inggris.

Penemuan varian Inggris tersebut mengindikasikan kemungkinan adanya penularan komunitas. Dr Adham mengatakan kasus tersebut melibatkan warga negara asing di Sandakan, Sabah, tanpa catatan perjalanan internasional.

"Faktanya ini adalah kasus pertama dari varian Inggris yang ditemukan di antara seseorang yang tidak memiliki catatan perjalanan di luar, menunjukkan adanya penularan lokal,” ujar Dr. Adham.

Pada Minggu, 2 Mei 2021, Malaysia juga mencatat kenaikan angka positif covid-19 harian menjadi di atas 3.000 kasus atau tepatnya 3.418 kasus.

Kementerian Kesehatan Malaysia menyatakan adanya peningkatan jumlah 62 persen pasien kritis di rumah sakit, hanya dalam dua minggu terakhir.

Hal ini menyebabkan banyak unit perawatan intensif di sebagian rumah sakit besar kewalahan.

“Enam rumah sakit di Lembah Klang, yaitu Rumah Sakit Kuala Lumpur, Rumah Sakit Sungai Buloh, Rumah Sakit Ampang, Rumah Sakit Serdang, Rumah Sakit Selayang dan Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah Klang ada lebih dari 70 persen tempat tidur ICU yang telah penuh,” cuit Kementerian Kesehatan Malaysia.

Malaysia menghadapi apa yang diyakini beberapa ahli sebagai gelombang keempat pandemi covid-19.

Dr Noor Hisham Abdullah dari Dirjen Kesehatan Malaysia memperingatkan peningkatan kasus positif berujung pada kewalahannya pihak rumah sakit.

Bahkan di beberapa rumah sakit, ruang ICU telah terisi penuh dan pasien covid-19 terpaksa ditempatkan di bangsal umum. “63 pasien ICU, dengan lebih dari 25 pasien kritis berada di bangsal umum,” cuit Dr. Noor pada akun Twitternya Minggu, 2 Mei 2021.***

 

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Malay Mail

Tags

Terkini

Terpopuler