Hati-Hati Mutasi dari Virus Covid-19 E484K (Eek) Sudah Menyerang Sebagian Besar Pasien Corona di Tokyo

6 April 2021, 09:07 WIB
ilustrasi virus. /- Foto : Pixabay/

PORTAL JOGJA - Belum selesai dengan virus Corona yang biasa yakni varian Covid-19 dan mutasinya yang awalnya ditemukan di Inggris B117, kini telah muncul varian virus baru yang diberi nama E484K di Tokyo Jepang.

Sekitar 70% pasien virus corona yang dites di rumah sakit Tokyo bulan lalu membawa mutasi yang diketahui bisa mengurangi perlindungan dari vaksin virus Covid-19.

Mutasi E484K yang dijuluki Eek oleh beberapa ilmuwan ini ditemukan pada 10 dari 14 orang yang dites positif terkena virus Corona di Rumah Sakit Medis Universitas Kedokteran dan Gigi Tokyo pada Maret 2021.

Baca Juga: 80 Lumba-lumba Mati dan Terdampar di Ghana. Pemerintah Ingatkan Jangan Makan Dagingnya!

Baca Juga: Yordania Mengalami Resesi Terburuk Akibat Pandemi, Rakyat Cari Alternatif Kepada Mantan Putra Mahkota

Dikutip dari Reuters 12 dari 36 pasien Covid terkena mutasi virus baru ini, padahal tidak ada dari mereka semua yang baru-baru ini bepergian ke luar negeri atau melakukan kontak dengan orang yang positif Corona.

Menjelang Olimpiade Jepang dimusim panas yang dijadwalkan dimulai pada Juli 2021, Pemerintah Jepang tengah bergulat dengan gelombang infeksi Covid-19 yang baru.

Pakar kesehatan di Jepang juga sangat prihatin dengan penyebaran mutasi varian baru ini, bahkan vaksinasi skala besar untuk masyarakat umum di negara Sakura tersebut belum dimulai.

Baca Juga: Mantan Putra Mahkota Yordania Terindikasi Jadi Dalang Demonstrasi Menentang Korupsi, Kini Jadi Tahanan Rumah

Baca Juga: Hadapi Ramadhan Masjidil Haram Mekkah Akan Dibersihkan 10 Kali Sehari

Pada hari Jumat kemarin 2 April 2021, diketahui telah ada 446 infeksi baru dilaporkan di Tokyo, meskipun begitu masih jauh dibawah jumlah pasien positif yang lebih dari 2.500 jiwa pada bulan Januari.

Di Kota Osaka sendiri tercatat, 666 kasus baru dilaporkan. Pakar kesehatan telah menyatakan keprihatinan tentang penyebaran di sekitar kota metropolitan barat Jepang itu dari mutasi varian baru yang diketahui telah muncul di Inggris lebih dahulu.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler