Pekerja Migran Terkena Covid-19 Sebanyak 2 Kali: Kasus Pertama di Singapura

7 Februari 2021, 09:35 WIB
Ilustrasi Covid-19. /- Foto : Freepik/

PORTAL JOGJA - Seorang pekerja migran asal Bangladesh yang bertempat tinggal di asrama pekerja migran tercatat sebagai kasus pertama dari infeksi berulang virus Covid-19 di Malaysia.

Laporan bertanggal 6 Februari 2021 dari Minister of Health(MOH) atau Kementerian Kesehatan Singapura  menyatakan bahwa pekerja migran tersebut sudah pernah terinfeksi Covid-19 pada 12 April 2020 dan pada tanggal 25 Januari 2021 dinyatakan positif Covid-19 kembali.

"Dia diidentifikasi dari tes pemantauan yang dilakukan sebagai bagian dari pengawasan Departemen Kesehatan terhadap pekerja yang pulih untuk memantau kekebalan pasca infeksi mereka," kata MOH.

Ketika pria berusia 28 tahun itu positif Covid-19 tahun 2020 lalu, ia diidentifikasikan sebagai kasus 2513 dan ditempatkan di asrama Tech Park Crescent.

Baca Juga: Resep Popcorn Caramel yang Manis dan Renyah

Kasusnya adalah pemegang izin kerja asal Bangladesh yang  berusia 28 tahun dan tinggal di asrama  yang berlokasi di 43 Tech Park Crescent.

Setelah berada di asrama, ia kemudian dinyatakan pulih dan negatif dari Covid-19 pada Juni 2022.

Namun pada tanggal pada 22 dan 23 Januari 2021 pria itu melaporkan merasa tidak enak badan, namun tanpa gejala lainnya.

"Berbagai tes ulang yang dilakukan kemudian juga menyatakan bahwa ia positif terkena virus," kata MOH, Sabtu, 6 Februari 2021.

Baca Juga: Waspada Penggunaan Gawai Pada Anak, Cek 5 Tips Ini

Dia saat ini dirawat di Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (NCID) dan semua kontak dekatnya yang teridentifikasi telah diisolasi dan dikarantina. Sejauh ini tidak ada yang dinyatakan positif COVID-19.

 "Meskipun infeksi ulang jarang terjadi, panel ahli, yang terdiri dari ahli penyakit menular dan mikrobiologi dari NCID, Rumah Sakit Umum Singapura, dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat Nasional, telah menilai bahwa bukti klinis dan laboratorium menunjukkan bahwa ini adalah kasus yang mungkin terulang kembali. infeksi, ”kata MOH 

Banyaknya mutasi dari virus Covid-19 membuat MOH merasa adanya  kemungkinan kasus ini merupakan infeksi yang berbeda dan baru. 

 “Virus yang terdeteksi dalam sampel yang diambil pada Januari 2021, secara genetik berbeda dari yang terkait dengan wabah asrama pada 2020,” kata MOH.

Baca Juga: Waspada Penggunaan Gawai Pada Anak, Cek 5 Tips Ini

Kementerian Kesehatan mengatakan akan terus memantau kasus COVID-19 yang pulih untuk menentukan kekebalan pasca infeksi mereka. 

Sejauh ini, tidak ada kekebalan pasca infeksi  yang hilang  secara signifikan di antara pekerja yang pulih di asrama.

Dari hasil tes pekerja yang positif Covid-19 kembali tersebut ditemukan bahwa ia mengalami peningkatan titer antibodi daripada infeksi sebelumnya .***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Tags

Terkini

Terpopuler