Semprotan Hidung Buatan Turki Dapat Membunuh Virus Covid-19 Dalam 1 Menit

30 Januari 2021, 19:57 WIB
Ilustrasi nasal spray /pixabay/

PORTAL JOGJA - Banyaknya kasus infeksi dan meninggal akibat pandemi Covid-19 membuat peneliti dari seluruh dunia berlomba untuk menemukan inovasi dalam mencegah dan mengobati infeksi Covid-19.

Universitas di Turki menemukan salah satu solusi dengan semprotan hidung atau nasal spray yang dipercaya dapat membunuh virus covid-19 dalam 1 menit.

Pandemi Covid-19 telah menginfeksi 101.981.446 jiwa per 30 Januari 2021 menurut data Google News. Sekitar 2.203.696 orang telah meninggal dunia akibat pandemi ini

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,3 Goyang Bengkulu, Warga Rasakan Getaran Cukup Kuat

Amerika Serikat menempati tempat teratas dengan jumlah penderita hampir 26 juta orang. Indonesia menempati tempat ke 19 setelah lebih dari 1 juta orang terinfeksi virus yang diketahui berasal dari Wuhan, China ini.

Turki sendiri memiliki hampir 25 juta orang terinfeksi Covid-19 dengan penambahan sekitar 7200 kasus setiap harinya. Namun Turki memiliki tingkat fatality rate yang rendah sekitar 1:96. Berbeda jauh dengan Amerika Serikat yang memiliki fatality rate 1:59 ataupun Indonesia dengan fatality rate 1:35.

Artinya dari sekitar 96 orang yang terinfeksi Covid-19 di Turki, hanya 1 orang yang meninggal dunia. Di Indonesia, dari 35 orang yang terinfeksi Covid-19, ada 1 orang yang meninggal dunia.

Baca Juga: Prioritas Vaksinasi Covid-19 di Hungaria Menuai Kontroversi, Siapa Penerimanya?

Banyaknya korban jiwa dari pandemi ini membuat banyak ahli mikrobiologi bekerja untuk menemukan solusi yang tepat untuk menangani pandemi ini.

Turki telah berhasil mengembangkan semprotan hidung atau nasal spray yang dapat membunuh virus corona hanya dalam 1 menit.

Produk semprotan hidung itu bernama Genoxyn, yang terbukti membunuh virus. Produk ini dikembangkan oleh profesor Dr. Gülsün Temel, Dr. Ahmet Ümit Sabancı dan Dr. Cüneyt Özakın, Departemen Mikrobiologi Medis, Universitas Uludağ di Bursa, Turki.

Para peneliti bekerja sama dengan akademisi dari universitas Uludağ dan Çukurova untuk menguji efek antimikroba dan antivirus dari solusi yang dikembangkan.

Studi tersebut menemukan bahwa larutan tersebut mencegah reproduksi bakteri dan virus. Dalam beberapa penelitian ditemukan bahwa penularan virus adalah mulut dan hidung, serta mata.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Tak Kunjung Turun, Jabar Makin Melonjak

Sabanci mengatakan dia telah melakukan studinya tentang perlindungan dari penyakit sebelum pandemi virus Corona dimulai.

"Kami menunjukkan bahwa larutan tersebut memiliki aktivitas antibakteri, dan setelah pandemi dimulai, kami memikirkan apakah kami dapat mengembangkan solusi ini untuk berkontribusi (memerangi) COVID-19. Jadi, kami menyempurnakan obat oral dan hidung baru,” ujarnya.

Semprotan hidung yang diberi nama Genoxyn ini menemukan bahwa larutan yang ada di semprotan hidung dapat membunuh virus di dalam mulut dan jaringan hidung.

"Kematian virus dalam waktu singkat berarti mencegahnya masuk ke dalam sel dan mengurangi jumlah virus di dalam tubuh. Jika larutan tersebut dapat mencegah kontaminasi, itu akan menjadi pelindung yang baik bagi kita, "ujar Sabanci.

Baca Juga: 4 Zodiak ini Miliki Kebiasaan Sulit Tidur. Apa saja?

Profesor Temel menegaskan bahwa larutan yang digunakan dalam penelitian tersebut selain dapat membunuh virus dengan cepat, hanya 1 menit, juga tidak merusak sel epitel manusia yang berada di selaput lendir.

“Kami bahkan telah menunjukkan bahwa ia memiliki efek penyembuhan pada sel-sel ini. Oleh karena itu, ini berarti aman digunakan karena tidak membahayakan sel manusia,” ujarnya.

Bagi Turki yang telah memilih vaksin dan obat-obatan sebagai garda depan perang melawan Covid-19, semprotan hidung yang dikembangkan Universitas Uludag telah menunjukkan alternatif pengobatan.

Baca Juga: Meggy Wulandari Bandingkan Suami Barunya dengan Kiwil : Kali Ini Aku Bener-Bener Memiliki Seutuhnya

Peneliti lainnya, Özakın, mengatakan bahwa mereka awalnya menguji keefektifan antivirus solusi terhadap virus umum. Namun ketika pandemi virus Covid-19 dimulai, fokus mereka beralih ke mutasi SARS-CoV-2.

Setelah melakukan tes yang diperlukan, ketiga peneliti menunjukkan bahwa larutan tersebut memiliki efek langsung pada virus corona baru yang merupakan varian dari Afrika Selatan.

"Kami telah menunjukkan bahwa itu memiliki efek mematikan terhadap bakteri, jamur dan terutama SARS-CoV-2," kata Özakın.***

 

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Daily Sabah

Tags

Terkini

Terpopuler