Kebijakan Makro Ekonomi yang Pro Miskin, Pekerjaan Rumah yang Tak Pernah Usai

- 27 Oktober 2020, 17:51 WIB
Ilustrasi kemiskinan Kaltara
Ilustrasi kemiskinan Kaltara /Antara

PORTAL JOGJA - Kemiskinan saat ini bukan lagi dipahami kondisi tidak mampu seseoang, sebuah keluarga atau masyarakat yakni kebutuhan dasar manusia yang menyangkut kecukupan sandang, papan dan pangan. Kemiskinan saat ini bisa dipahami kondisi ketidakmampuan negara dalam mensejahterakan rakyatnya.

Persoalan kemiskinan dipahami secara multidimensi baik pemerintah, lembaga donor, LSM, dan akademisi. Kemiskinan dalam sebuah negara menyangkut aspek pendidikan, kesehatan dan aspek sosial lainnya seperti pengangguran atau tenaga kerja.

Saat ini membahas kemiskinan di sebuah negara selalu menyagkut aspek pendidikan, kesehatan dan rendahnya tingkat ekonomi masyarakat.

Baca Juga: Harga Jual dan Buyback Emas Galeri 24 Hari Ini, Selasa 27 Oktober 2020

Lembaga donor internasional hampir di semua negara menyeragamkan dalam menyelesaikan masalah kemiskinan. Apa yang terjadi di suatu negara bisa ditiru dan diduplikasi di negara lain.

Padahal dalam banyak kasus tidaklah sama. Penanggulangan kemiskinan tidak bisa secara parsial atau sepotong-potong, namun bersifat multidimensi dan komprehensif.

Banyak akademisi yang mengkritk pemrmasalahan penyeragaman terkait penangguangan kemiskinan tersebut.

Paradigma yang muncul saat ini masalah kemiskinan selu menggunakan pendekatan ekonomi makro. Ekonomi makro secara garis besarnya adalah sebuah studi tentang ekonomi secara keseluruhan.

Dalam ekonoi makro, pertumbuhan ekonomi suatu negara semua kebijakaannya selalu terkait dengan pertumbuhan ekonomi, cadang devisa, laju inflasi, moneter, fiskal, tenaga kerja dan keseimbangan neraca pembayaran.

Baca Juga: Lowongan Kerja PT Bambu Nusa Verde

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x