KUBE Batik Gulurejo Diproyeksikan Sentra Souvenir di Kulon Progo

- 27 Juni 2020, 19:21 WIB
Salah satu mentor batik dari Balai Besar Kerajinan dan Batik DIY memberikan pelatihan kepada anggota KUBE Batik Gulurejo, Lendah.
Salah satu mentor batik dari Balai Besar Kerajinan dan Batik DIY memberikan pelatihan kepada anggota KUBE Batik Gulurejo, Lendah. /(gendon ramadhan)

PORTAL JOGJA - Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Kalurahan Gulurejo, Kapanewon Lendah, Kulonprogo diproyeksikan menjadi sentral souvenir batik bagi tamu-tamu instansi pemerintah, dan wisatawan.

Sebab letak KUBE Batik Gulurejo dekat Bandara Internasional Yogyakarta (BIY). Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Daerah Istimewa Yogyakarta Heru Pudyo Nugroho mengatakan tersebut pada pembukaan ‘Peningkatan Kompetensi Anggota KUBE Batik Gulurejo, Sabtu, 27 Juni 2020.

Pelatihan dibuka Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementrian Keuangan (Kemenkeu) RI, Ririn Kadariyah SH MSi.

Baca Juga: Polri Pastikan Tetap Awasi Protokol Kesehatan Usai Maklumat Kapolri Dicabut

Lebih lanjut Heru Pudyo Nugroho, mengatakan sebelum Covid-19, banyak tamu dari Jakarta. Selama ini tamu-tamu dari Jakarta seusai acara terus kemudian mencari batik.

“Saya menyilakan mereka ke perajin batik di daerah Sleman karena berdekatan dengan Bandara (Adisutjipto). Saat ini Bandaranya kan sudah pindah ke sini (Glagah) kalau saya jemput tamu dan pengen mencari batik kami arahkan ke sini (Batik Gulurejo),” kata Heru.

Pelatihan ini, jelas Heru, dimaksudkan meningkatkan kualitas batik perajin Sekar Canting Gululrejo. Pelatihan ini bagian dari memperluas peran Kantor Perbendaharaan DIY.

Baca Juga: Dapur Balita Relawan Sehat, Jaga Anak dari Ancaman Virus Corona

Selama ini peran pokok Kantor Perbendaharaan adalah melakukan pengawalan penyaluran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di DIY.

Dalam proses penyaluran juga membuat suatu kajian yang disebut physical regional.

Hasil kajian physical regional 2019 terdapat angka kemiskinan cukup tinggi di DIY dan angka kesenjangan cukup tinggi.

Kabupaten Kulonprogo memiliki angka kemiskinan cukup tinggi. Padahal di sisi lain, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2019 sangat tinggi dibanding di daerah kabupaten dan kota.

Baca Juga: Gaook, Sirine Tanda Bahaya Peninggalan Belanda

“Nah ini kan fenomena yang menarik. Kemudian kami melihat bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Kulonprogo itu salah satunya adalah ditopang aktivitas proyek-proyek infrastruktur atau proyek-proyek pemerintah di Kulonprogo, pembangunan bandara, underpass, dan jalur lalu lintas,” jelas Heru.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Kulonprogo tidak sustainable kalau tidak diikuti oleh upaya memberdayakan masyarakat supaya bergerak seiring dengan pembangunan infrastruktur. Sehingga Kantor Pembendaharaan DIY melakukan kerjasama Dinas Sosial Kulonprogo.

“Kita coba memberdayakan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang ada di Kulonprogo. Karena KUBE ini adalah salah satu usaha yang dijalankan oleh masyarakat yang masih dalam status prasejahtera, ada yang penyaluran sembako, penyaluran bantuan pangan, kemudian juga ada industri-industri mikro,” tandas Heru.

Baca Juga: PP Muhammadiyah: Utamakan Bersedekah daripada Sembelih Hewan Kurban

Peningkatan kompetensi anggota KUBE Batik Gulurejo mendapat dukungan dari PIP dan Pegadaian untuk usaha ultra mikro.

Kantor Pembendaharaan juga berupaya secara berkesinambungan memberdayakan potensi usaha mikro di Kulonprogo.

“Ini seri kedua kita lakukan pelatihan membatik dan colouring. Peningkatan kualitas perwarnaan membatik bagi perajin batik “Canting Lestari” di Gulurejo ini kami menggandeng dengan instansi terkait, yaitu Balai Besar Kerajinan dan Batik DIY,” kata Heru. (*)

Editor: Azam Sauki Adham


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah