Gaook, Sirine Tanda Bahaya Peninggalan Belanda

- 26 Juni 2020, 20:22 WIB
Sirine yang masih utuh di Pojok Beteng.
Sirine yang masih utuh di Pojok Beteng. /(bagus kurniawan)

PORTAL JOGJA  -Warga Yogyakarta menyebutnya Gaook. Ini adalah sebutan sebuah sirine peninggalan zaman Belanda.

Sirine ini diperkirakan dipasang pada tahun 1940-an. Menjelang Jepang atang ke Hindia Belanda. Sirine ini merupakan tanda peringatan bahaya bila ada serangan udara.

Sirine yang ada di Kota Yogyakarta sekitar 5 tempat. Pertama di Pasar Beringharjo. Kedua di Plengkung Gading Kraton Yogyakarta. Ketiga di Kampung Macanan Lempuyangan, Keempat di dekat Bioskop Permata dan bekas Hote Tugu dekat Stasiun Tugu.

Baca Juga: Dapur Balita Relawan Sehat, Jaga Anak dari Ancaman Virus Corona

Tinggal 3 saja yang sampai sekarang masih ada dan berfungsi. Bahkan saat peringatan detik=detik proklamasi 17 Agustus sirine di di Pasar Beringharjo dibunyikan.

Yang unik sirine di Macanan Lempuyangan, sirine itu juga masih ada pos jaganya. Pos jaga berkuran sekitar 2x2 meter ini terbuat dari kayu jati.

Sedangkan di di depan Hotel Tugu, pos jaga ada di pojok barat yang saat ini dikenal sebagai kawasan angkringan kopi joss.

Baca Juga: Liverpool Kunci Gelar Juara Liga Inggris 2019/2020

Kuswanto seorang warga Yogyakarta yang dulu tinggal di kampng Ledok Tukangan mengungkapkan. Dulunya bapaknya di Kampung Macanan. Ia bisa menceritakan soal sirine itu berdasarkan cerita dari ayahnya.

"Sirine itu namanya 'gaook'. Kata bapakku itu dulu dipakai sebagai tanda bila tentara Belanda akan patroli dan warga tidak boleh keluar," katanya.

Halaman:

Editor: Azam Sauki Adham


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x