Tak Ada Intervensi Pemerintah, Hotel di Yogyakarta Terancam Bangkrut

- 1 Juni 2020, 09:40 WIB
BPD PHRI melakukan komunikasi intens dengan Pemerintah Kota Yogyakarta. Ekonomi dan kesehatan haru berjalan bersama.
BPD PHRI melakukan komunikasi intens dengan Pemerintah Kota Yogyakarta. Ekonomi dan kesehatan haru berjalan bersama. /Azam Sauki Adham/

PORTALJOGJA.COM – Sekitar 10-15 persen dari 662 hotel dan restoran di Kota Yogyakarta dalam kondisi sekarat. Bila sampai akhir Juni 2020 tidak ada intervensi dari pemerintah, sejumlah hotel dan restoran dipastikan akan tutup.

“Kami butuh perhatian dari pemerintah agar bisa terus menjalankan usaha,” kata Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia DIY, Deddy Pranowo Eryono  kepada PortalJogja.Com, hari ini (1/6/2020).

Bahkan, sejumlah hotel di Kota Yogyakarta telah dijual. Tak lagi sanggup membiayai operasional. Termasuk menghidupi karyawan.

Namun, sampai hari ini belum laku.  Deddy menyebut perlu atensi pemerintah agar hotel dan restoran tidak bangkrut.

Antara lain dispensasi pembayaran pajak listrik sesuai KWH. Abonemen jangan memberatkan. Juga keringanan pajak-pajak lain.  

PHRI DIY juga sedang melakukan komunikasi dengan  perbankan agar bisa memberi pinjaman dengan bunga lunak. Menghidupkan kembali hotel yang sedang sekarat tetap membutuhkan dana tidak sedikit.

Deddy membenarkan sejumlah hotel di Kota Yogyakarta telah buka. Namun, tamu masih terbatas. Bisa dihitung dengan jari.

“Bila ada hotel yang buka, kami tidak bisa melarang. Silakan.  Asal memenuhi ketentuan,” kata Deddy yang juga pemilik Hotel Ruba Graha.

Konsolidasi dengan pegiat hotel dan restoran.
Konsolidasi dengan pegiat hotel dan restoran.
Antara lain, hotel harus memenuhi protokol kesehatan dengan konsep New Life Style. Intinya, karyawan dan tamu hotel aman dari penularan Covid-19.

Kata Deddy,  ekonomi dan kesehatan harus berjalan berdampingan selama vaksin belum ditemukan. Sejumlah hotel telah menyiapkan paket wisata. Salah satunya “Paket Stay”.

Program ini ditawarkan bagi masyarakat yang jenuh karena terlalu lama di rumah. Ingin suasana baru. Atau menyambut saudara dari kota lain dengan cara menginap di hotel.

“Dengan catatan, tamu hotel harus membawa surat keterangan sehat dari dokter,”  kata Deddy.

Editor: Azam Sauki Adham


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x