Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia Pengaruhi Rantai Pasokan Perusahaan di Jepang

- 14 Juli 2021, 05:39 WIB
Ilustrasi perusahaan di Jepang terdampak lonjakan kasus Covid-19 di Malaysia dan Indonesia
Ilustrasi perusahaan di Jepang terdampak lonjakan kasus Covid-19 di Malaysia dan Indonesia /Pixabay/@djedj/

PORTAL JOGJA -  Lonjakan kasus virus corona di Asia Tenggara, yakni di negara-negara seperti Malaysia dan Indonesia, mulai memengaruhi rantai pasokan perusahaan di Jepang, dan berpotensi mengganggu produksi regional. 

Di Malaysia, di mana penguncian (lockdown) telah dilakukan sejak 1 Juni, pabrik milik Toyota Motor Corp dan Honda Motor Co tetap ditutup. Hal itu dilakukan  karena peraturan yang membatasi pekerja pabrik yang melapor untuk bekerja hingga 10% atau kurang.

Penguncian telah diperpanjang dua kali, dengan pembatasan yang lebih ketat diberlakukan pada 5 Juli di wilayah ibu kota Malaysia, tempat perusahaan Jepang yang beroperasi di negara itu terkonsentrasi.

Baca Juga: Bioskop TransTV Malam Ini Rabu 14 Juli 2021, Film Seru London Has Fallen dan Mission Impossible: Fallout

Mitsui Mining & Smelting Co., yang membuat material smartphone di Malaysia, mengumumkan penghentian produksi pada 5 Juli. Meskipun sejak itu pemerintah mengizinkan industri elektronik untuk melanjutkan produksi, perwakilan perusahaan mengatakan produksi tidak akan kembali ke level sebelumnya, sampai sekitar akhir Juli dan awal Agustus.

Perusahaan Jepang juga terpukul keras dengan situasi di Indonesia, di mana kasus infeksi baru harian melampaui 40.000 pada hari Senin. Sebuah survei yang dilakukan oleh Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang menunjukkan produsen demi produsen mengutuk peningkatan infeksi dan dampaknya pada operasi mereka. Satu perusahaan melaporkan 18% tenaga kerjanya terinfeksi, menciptakan masalah bagi operasinya.

Perusahaan juga merasa sulit untuk beroperasi dengan kapasitas penuh karena pembatasan yang dikenakan pada pergerakan orang, banyak perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia sedang mempertimbangkan untuk memulangkan ekspatriat Jepang mereka.

Seperti dilansir dari Japan Times seorang pejabat pembuat mobil Jepang mengatakan perbedaan antara pandemi virus corona dan bencana alam terletak pada yang pertama memiliki dampak jangka panjang pada rantai pasokan dan menghantam banyak area secara bersamaan.

Pejabat itu mengatakan bahwa di Asia Tenggara, di mana peluncuran vaksin tetap lambat, sulit untuk membuat perkiraan satu tahun, apalagi yang lebih lama.

Thailand, yang dianggap sebagai kunci utama jaringan produksi perusahaan Jepang di wilayah tersebut, telah memberlakukan jam malam di wilayah Bangkok sejak Senin.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: japantimes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x