PORTAL JOGJA - Bank Indonesia (BI) berencana untuk mengeluarkan mata uang digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan ada tiga pertimbangan bank sentral dalam rencana penerbitan CBDC ini.
Pertama, mata uang digital merupakan kewenangan BI sebagai bank sentral. Ini merupakan amanat dari Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang dijabarkan lewat UU mta uang dan UU Bank Indonesia.
“Dalam konteks ini, BI merencanakan ke depan akan menerbitkan CBDC rupiah sebagai alat pembayaran yang sah,” kata Perry dalam siaran persnya.
Perry mengatakan, sebagai instrumen pembayaran yang sah, CBDC rupiah ini akan disiapkan secara end-to-end baik secara perancangan hingga peredarannya, sebagaimana yang dilakukan BI untuk uang kertas maupun kartu baik debit maupun kartu kredit.
Kedua, CBDC akan mendukung pelaksanaan kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran termasuk persiapan dari infrastruktur pasar keuangan, valuta asing, dan sektor keuangan.
Ketiga, BI akan benar-benar mempertimbangkan teknologi yang akan digunakan. Hal ini bisa dengan melihat teknologi atau platform mana yang digunkaan oleh negara lain.
Perlu diketahui bahwa cryptocurrency atau mata uang digital saat ini menarik minat banyak orang sebagai instrumen investasi yang menguntungkan.
Baca Juga: Ikatan Cinta Malam Ini : Elsa Kepepet, Andin Ngamuk, Mama Sarah Ketahuan Jadi Pembobol
Secara global, cryptocurrency sudah menyebar. Namun hanya ada beberapa kategori mata uang kripto terpopuler yang didukung oleh likuiditas tinggi serta memiliki market yang besar.
Selain itu, Bitcoin dan semecamnya banyak diprediksi akan bertambah nilainya di masa depan. Meski karakternya tetap high-risk high-return atau fluktuatif.
Merujuk pada laporan CoinMarketCap, berikut rangkuman cryptocurrency yang kapitalisasi pasar kripto globalnya meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
1. Bitcoin (BTC)
Bitcoin termasuk salah satu uang kripto populer dan paling banyak diperdagangkan. Pertumbuhan nilai aset kripto ini terus mengalami peningkatan.
2. Ethereum (ETH)
Mata uang kripto paling populer berikutnya yang masuk kategori likuiditas adalah Ethereum. Aset kripto Ethereum banyak diperdagangkan dan pencairan dananya tergolong mudah.
Aset kripto Ethereum merupakan mata uang digital dengan konsep smart contract yang memungkinkan developer untuk merilis aplikasi di smartphone.
Baca Juga: Villareal Taklukan Manchester United Lewat Drama Adu Penalti di Final Liga Eropa, David De Gea Gagal
3. Cardano (ADA)
Cryptocurrency dengan salah satu kinerja terbaik di pasaran selanjutnya adalah Cardano. Menurut Investopedia, Cardano termasuk blockchain pertama dunia yang sistemnya lebih efisien.
Pada Mei tahun ini, Cardano menempati urutan ke-7 di pasaran dengan harga yang terus tinggi serta menjadi uang kripto paling aman untuk sekarang.
4. Litecoin (LTC)
Aset kripto Litecoin juga memiliki likuiditas yang tinggi. Di pasaran, Litecoin saat ini sudah beredar dengan jumlah 84 juta.
Kelebihan dari Litecoin ada pada proses penambahan yang singkat yaitu 2 menit dibanding aset kripto lainnya. Bahkan untuk sekarang, Litecoin masih dijadikan andalan para investor.
5. DogeCoin (DOGE)
Terbaru, nilai mata uang kripto DogeCoin sedang melejit di pasaran dan untuk tahun ini pertumbuhannya telah melonjak lebih dari 12.000 persen.
Merujuk pada laman Nasdaq, pemegang Dogecoin berpeluang menggunakan uang digital tersebut untuk membeli barang dan jasa atau menukarnya dengan mata uang lain.
Baca Juga: BMKG Klarifikasi SMS Blast Tentang Gempa M8,5 dan Peringatan Dini Tsunami, Sebut Kesalahan Sistem
6. Ripple (XRP)
Koin XRP atau Ripple adalah aset kripto incaran investor karena market cap-nya terbesar. Kapitalisasi pasarnya 2,8 persen dan terus naik hingga 500 persen selama 2021.
Mata uang kripto terbaik Ripple berasal dari perusahaan Amerika Serikat. Konsep XRP tidak terdesentralisasi sehingga menciptakan proses pembayaran, transfer secara transparan. ***