PORTAL JOGJA - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta merupakan salah satu gunung api teraktif fi dunia. Dalam setiap periode tertentu Gunung Merapi selalu beraktfitas erupsi. Periode erupsi Merapi biasanya dikenal periode 4-6 tahun namuan bisa juga lebih dari itu. seperti tahu 2010 kemudian naik satu ingga siaga tahun 2020.
Bahkan sejak zaman Belanda, gunung Merapi terus mendapatka perhatian khusus. Maka tidak mengherankan bangunan pos-pos pengamatan yang ada dibergaya lama.
Demikian pula di bangunan barak pengungsi di Kabupaten Sleman misalnya ada banyak bangunan yang dibangun sejak tahun 1970-1980-an. Bangunan-bangunan itu itu masih digunakan menjadi barak pengungsi warga Sleman.
Baca Juga: BTS resmi rilis album BE, Dynamite menjadi lagu BTS terlama yang bertahan di Hot 100
Di Kabupaten Sleman misalnya di Kecamatan Pakem ada barang beberapa barak pengungsi di Desa Hargobinangan, Pakembinangun dan Purwobinangun. Kemudian di Desa Girikerto dan Wonokerto Kecaatan Turi juga ada.
Di Kecamatan Cangkringan s=hampir semua desa juga punya bangunan yang berfungsi sebagai barak pengungsi. Misalnya Desa Umbulharjo, Wkukirsari, Argomulyo, Kepuharjo dan Glagaharjo juga ada barak pengaungsi.
Terkait status siaga (level III) Gunung Merapisaat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, DIY, telah menyiapkan 12 barak pengungsian yang berada 10 kilometer lebih dari puncak Gunung Merapi.
Barak ini termasuk aman bagi warga yang membutuhkan tempat mengungsi untuk menghindari dampak letusan gunung tersebut.
"Saat ini 12 barak pengungsian dengan radius lebih dari 10 km tersebut sudah siap digunakan, sehingga jika ada peningkatan aktivitas Merapi dan BPPTKG memberikan rekomendasi warga harus mengungsi, semua sudah siap," kata Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Kabupaten Sleman Joko Lelono di Sleman, dikutip Antara, Jumat (20/11/2020).
Baca Juga: Program BPUM akan Dilanjutkan Tahun 2021, Catat Syarat dan Ketentuannya