Demo Mahasiswa di Yogyakarta Ricuh, Pedagang Maliboro Kocar-kacir

- 8 Oktober 2020, 17:53 WIB
Aksi demo mahasiswa Yogyakarta menolak UU Cipta Kerja.
Aksi demo mahasiswa Yogyakarta menolak UU Cipta Kerja. /(Bagus Kurniawan/portaljogja.com)

PORTAL JOGJA - Aksi demo menolak pengesahan UU Omnibus Law Cipta Kerja di Yogyakarta berakhir ricuh, Kamis (8/10/2020) sore.

Sejumlah fasilitas di Gedung DPRD DIY di Jalan Malioboro Yogyakarta rusak seperti kaca gedung bagian utara pecah. Mobil polisi yang terparkir di halaman DPRD DIY juga ada yang rusak. Batu-batu berserakan di halaman.

Seonrag terluka akibat aksi lempar batu dan botol minuman saat terjadi semprotan air dan gas air mata. Korban luka langsung mendapatkan perawatan.

Baca Juga: Aksi Demo Mahasiswa di Yogyakarta Sempat Memanas, Petugas Semrotkan Air dan Gas Air Mata di Maliobor

Tak hanya itu para pedagang kaki lima (PKL) yang berdagang di kawasan Malioboro, pengemudi becak motor dan andong juga kocar-kacir. Mereka segera menyingkir dari sekitar lokasi dan menutup lapak dagangan.

"Untuk sementara kami imbau teman-teman PKL untuk berlindung d tempat aman," kata Kepala UPT Malioboro, Ekwanto kepada wartawan, Kamis (8/10/2020).

"Kami langsung menutup dagangan dan menyingkir masuk ke gang kampung," kata Ny Lukito pedagang batik di Malioboro.

Ia segera menutup setelah ada kericuhan dan semprotan air. Selain itu petugas Jogoboro, paguyuban pedagang dan UPT Malioboro juga meminta PKL segera menutup dagangannya termasuk pedagang makanan dan meninuman.

Baca Juga: Update Covid 19 DI Yogyakarta Hari Ini 8 Oktober 2020 Tambah 20 Kasus Baru, 20 Kasus Sembuh

"Tahu-tahu banyak orang lari berhamburan ke emperan toko. Kami juga langsung tutup daripada terjadi apa-apa," katanya.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x