Network
PORTAL JOGJA - Gelaran Jazz Kotabaru 2023 yang berlangsung pada Sabtu 11 November 2023 di halaman RRI Kotabaru Yogyakarta, membawa pesan tentang kebersamaan. Mengambil tema 'Saduluran Saklawase' menjadikan pengokoh sejumlah komunitas yang beragam di Kotabaru Yogyakarta.
"Tema pagelaran tahun ini adalah Saduluran Saklawase untuk memperkokoh kebersamaan kami dengan latar belakang yang beragam di Kotabaru, Kota Yogyakarta," ucap Direktur Jazz Kotabaru 2023 Muksin Gole pada Sabtu 11 November 2023 di Yogyakarta, sebagimana dikutip Portal Jogja dari ANTARA.
Jazz Kotabaru yang merupakan nama baru dari Jazz Syuhada, merupakan ide sekaligus direalisasikan oleh berbagai komunitas dari berbagai latar belakang yang beragam seperti Anak Muda Masjid Syuhada, Orang Muda Katolik Gereja St Padua Antonius Kotabaru, mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus dan daerah, Pemuda Kampung Kotabaru, dan berbagai pegiat kebudayaan di Yogyakarta.
"Dulu, pertunjukan ini bertajuk Jazz Syuhada, tetapi sejak 2023 kami berubah nama menjadi Jazz Kotabaru karena merujuk kegiatan ini berangkat dari membangun kebersamaan dengan berbagai keragaman di Kotabaru, Kota Yogyakarta," ujar salah satu inisator Jazz Kotabaru, Budhi Hermanto.
Budhi bahkan menyebut bahwa sejak dari awal, Jazz Kotabaru ini memang sudah sebagai disepakati sebagai ruang perjumpaan antar komunitas yang beragam dan untuk menjaga kerukunan dan kebersamaan di Kotabaru Yogyakarta. Pertunjukan jazz ini adalah acara yang sudah menginjak tahun kelima.
Dengan melibatkan sekitar 90 orang anak muda yang sebagian besar berasal dari berbagai komunitas di Yogyakarta, menjadikan event Jazz Kotabaru ini jadi tempat berproses dan belajar. Berbagai pihak pun ikut dalam mendukung keberlangsungan acara ini.
"Saya atas nama Jazz Kotabaru berterima kasih atas dukungan berbagai pihak seperti Masjid Syuhada, Gereja Katolik Kotabaru, Pemerintah Kelurahan Kotabaru, Warga RW 4 Kotabaru, Kepala RRI Kotabaru, Polres Kota Yogyakarta, Pemerintah Kota Yogyakarta, Wartajazz, Perkumpulan MPM, Yayaasan Umar Kayam, Yayasan Bintang Kidul, dan teman-teman media," kata Budhi.
Salah satu anggota Orang Muda Katolik, Conelia Marissa, berharap agar acara ini dapat menjadi tonggak kesadaran bahwa perbedaan dan keragaman bukanlah halangan untuk membangun hubungan satu sama lainnya.
