Klaster Soto Lamongan Merebak, Pemkot Yogyakarta Awasi Angkringan dan Warung Makan

- 3 September 2020, 07:58 WIB
Coronavirus illustration of a virus on a turquoise background 3d render
Coronavirus illustration of a virus on a turquoise background 3d render /evgeniy - stock.adobe.com

PORTAL JOGJA - Kasus menyebarnya virus corona (Covid-19) dari warung makanan di Yogyakarta menjadikan pembelajaran banyak pihak.

Pemkot Yogyakarta terus melakukan pelacakan dari kasus Klaster Soto Lamongan di wi Kecamatan Umbulharjo. Tim Satgas Covid-19 Kota Ypgyakarta terus meminta masyarakat yang membli di warung itu segera lapor dan dilakukan tes.

Selain itu, Pemkot Yogyakarta juga meminta camat dan lurah untuk mengawasi secara ketat di warung makanan dan angkringan Warung makan dan angkringan yang buka untuk menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca DIY Kamis 3 September 2020 : Hati-Hati Potensi Mendung dan Hujan Hari ini

"Ini harus dilakukan agar tak terjadi penyebaran lagi seperti kasus terakhir Klaster Soto Lamongan," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Kamis (3/9/2020).

"Camat dan lurah untuk mengawasi protokol kesehatan pada warung-warung, dan angkringan, kalau terjadi lagi akan sulit untuk melakukan tracing," katanya.

Ia mengetakan warung makan dan pedagang angkringan yang buka harus menerapkan protokol kesehatan secara benar. Hal ini harus tegas dilakukan tidak boleh sungkan-sungkan dilakukan.

Menurutnya klaster Soto Lamongan bermula dari protokol pencegahan penularan Covid-19 yang tidak dilakukan dengan semestinya. Meski ada sarana cuci tangan yang telah disediakan, namun tidak ada pengecekan suhu tubuh saat pelanggan datang.

Baca Juga: Gratis ! BLK Bantul Buka Pelatihan Tahap 2

Menurutnya tracing akan sulit untuk dilakukan jika tidak ada sistem pencatatan pelanggan. Padahal, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 bisa memfasilitasi sistem QR code untuk pencatatan pengunjung.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x