Menengok Kegiatan Ramadan di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta

- 26 Maret 2023, 04:19 WIB
Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta
Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta /jogjaprov.go.id /

PORTAL JOGJA- Masjid Gedhe Kauman adalah salah satu masjid tertua di Yogyakarta. Letaknya dekat dengan pusat kota dan masih berada di lingkungan Keraton Yogyakarta.

Rute untuk menuju ke lokasi Masjid Gedhe Kauman ini tidak sulit. Dari 0 km atau perempatan Taman Pintar dan Kantor Pos ambil ke arah Alun-alun Utara. Selanjutnya ambil kanan menuju ke barat. Dan masjid berada di kanan jalan menghadap ke timur.

Jika ingin berkunjung ke Masjid Gedhe Kauman yang beralamat di Jalan Kauman, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta, Provinsi DIY. Bisa menggunakan sepeda maupun motor dan bisa memarkirnya melalui jalur selatan depan pintu gerbang masjid. Uniknya masjid ini tidak menggunakan sistem parkir, namun menggunakan sistem infaq seikhlasnya sebagai pengamanan motor.

Baca Juga: Yuk Pelajari 5 Lisensi Kursus Pelatih dalam Sepakbola Indonesia

Ketika bulan Ramadan, Masjid Gedhe Kauman akan terlihat berbeda dari yang biasanya. Sejak siang hari selepas waktu salat Ashar, telah terlihat beberapa aktivitas dari panitia bulan Ramadan.

Beberapa dari mereka sedang mempersiapkan kegiatan buka puasa bersama yang diselenggarakan setiap hari pada tiap bulan Ramadan dan tentunya adalah melakukan ibadah salat. Tidak hanya orang tua, para pemuda yang merupakan panitia juga bahu-membahu mempersiapkan segala sesuatunya untuk persiapan kegiatan setahun sekali ini.

Pada bulan Ramadan, masjid yang dibangun oleh arsitek bernama Kiai Wiryokusumo ini. Setiap harinya ramai dikunjungi oleh masyarakat baik masyarakat Yogyakarta sendiri maupun dari daerah lain yang sekadar ingin melaksanakan ibadah di masjid ini.

Melalui pintu masuk utama, jamaah diminta melepaskan alas kaki, sehingga tak perlu takut kehilangan alas kaki, karena pada pintu utama ini terdapat tempat penitipan alas kaki. Jika ingin menitipkan alas kaki, sudah ada petugas yang siap melayani penitipan. Sebagai bukti penitipan, pengunjung akan diberi kartu kuning dan dikembalikan kembali saat sudah selesai.

Tempat penitipan sandal ini sangat memudahkan, tak perlu susah-susah mencari alas kaki di tengah banyaknya alas kaki jamaah lainnya. Bagi yang tidak merasa perlu menitipkan alas kaki dapat menjinjingnya. Kemudian diletakkan di luar batas suci masjid. Intinya, dipersilahkan menitipkan maupun tidak. Asalkan mengingat lokasi alas kakinya.

Untuk menunggu berbuka puasa atau yang familiar disebut dengan istilah ngabuburit. Pengunjung bisa mengikuti pengajian yang kemudian dilanjutkan dengan dzikir bersama.

Menjelang adzan para jemaah dipersilahkan mengambil takjil berbuka puasa. Pengambilan takjil berada di serambi masjid. Serambi ini dibagi menjadi dua bagian antara jemaah putri dan jemaah putra.

Baca Juga: Terbentuknya Kampung Ramadan Jogokariyan Bermula dari Pengunjung yang Tak Kebagian Takjil

Pengambilan takjil dan shaf salat putri berada di sebelah selatan masjid. Sedangkan jamaah laki-laki berada di sebelah utara masjid.

Adapun menu takjil khas Masjid Gedhe Kauman yakni gulai kambing setiap hari Kamis. Menu tersebut sudah ada sejak zaman Sultan Hamengku Buwono VIII atau pada masa kehidupan Kiai Haji Ahmad Dahlan sang pendiri Muhammadiyah 1868-1923.

Selesai berbuka ditutup dengan Salat Maghrib berjamaah. Dilanjutkan Salat Isya dan Taraweh serta Tadarus Al-Quran. Jika ada pengajian yang dibahas berbagai topik dengan narasumber yang mumpuni, mulai dari bidang muamalah, fiqih, pendidikan dan lain-lain.***

 

Editor: Chandra Adi N

Sumber: jogjaprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x