Network
PORTAL JOGJA - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta baru-baru ini melepasliarkan empat burung pemangsa yang terdiri dari dua Elang Ular Bido dan dua Elang Alap Jambul Accipiter trivirgatus di komplek Stasiun Flora Fauna (SFF) yang termasuk bagian kawasan Taman Hutan Raya Bunder Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA), Yogyakarta Muhammad Wahyudi, Sabtu 11 Juli 2020 menyatakan bahwa kegiatan pelepasliaran satwa ini merupakan tujuan utama dari rehabilitasi satwa, yaitu pengembalian satwa liar ke alam.
"Ini salah satu harapan dari kegiatan konservasi satwa liar, bahwa satwa dapat kembali lagi ke alam," tuturnya.
Baca Juga: Erdogan Tetapkan Hagia Sophia Jadi Masjid, AS Cs Keberatan
Lebih lanjut, Wahyudi mengatakan bahwa kegiatan pelepasliaran merupakan agenda rutin dari BKSDA Yogyakarta, baik dilakukan di lingkungan SFF Bunder, di wilayah Yogyakarta maupun diluar wilayah Yogyakarta.
"Penilaian satwa di SFF Bunder dilakukan secara rutin untuk menilai kesiapan satwa, tuturnya," imbuhnya.
Pihaknya juga menegaskan bahwa kegiatan ini juga sesuai dengan arahan Dirjen KSDAE KLHK untuk mempercepat proses pelepasliaran satwa yang masih terdapat di pusat rehabilitasi satwa.
Baca Juga: Ada Berapa Bunker di Gunung Merapi
"Dengan dilepaskannya burung pemangsa ini, selanjutnya kandang nya dapat di isi kembali oleh burung pemangsa lainnya untuk proses persiapan lepas liar berikutnya," cetusnya.
Sebagai informasi bagi pembaca, Burung pemangsa Elang Ular Bido atau yang bernama latin Spilornis cheela tersebut merupakan penyerahan masyarakat Sleman dan Gunungkidul pada akhir Mei tahun 2019 silam.
