DIY Miliki Rumah Singgah Pasien Kanker, Tarifnya Hanya Rp 7.500 per Orang

- 4 Juli 2020, 19:17 WIB
Ketua YKI Cabang DIY, GKR Hemas didampingi Dyah Suminar, meresmikan Sasana Marsudi Husada.
Ketua YKI Cabang DIY, GKR Hemas didampingi Dyah Suminar, meresmikan Sasana Marsudi Husada. /(istimewa)

PORTAL JOGJA – Kini ada tempat pengobatan di Daerah Istimewa Yogyakarta yang khusus menangani  pasien yang terkena penyakit kanker.

Namanya Sasana Marsudi Husada (SMH). Ini adalah rumah singgah khusus pasien kanker.

Sasana Marsudi Husada berada di Sendowo G-1B, RT 013 RW 056 Sinduadi, Mlati, Kabupaten Sleman. SMH adalah tempat  kali pertama di DIY yang hanya menangani pasien kanker setelah berobat ke rumah sakit.

Penggunan rumah singgah pengobatan penderita kanker ini diresmikan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, Jumat, 3 Juli 2020.

Baca Juga: Harga Jual Emas Batangan Antam Logam Mulia, 4 Juli 2020

“SMH dikelola Yayasan Kanker Indonesia Cabang  DIY. Rumah singgah ini untuk mendukung proses penyembuhan pasien,” kata Ketua Pelaksana Proyek SMH, Dyah Suminar SE kepada PortalJogja.Com, hari ini, 4 Juli 2020.

Pembangunan Sasana Marsudi Husada  dibangun di atas lagan seluas 7.278 meter2. Tanah ini berstatus  Sultan Ground (SG), milik Kraton Yogyakarta.

Dibangun dengan anggaran sebesar Rp 2,9 miliar. Kata Dyah yang juga owner Margaria Grup, dana seratus persen berasal dari sumbangan para donator.

Dikumpulkan secara bertahap dari donasi atas nama perseorangan, perusahaan lokal dan perusahaan nasional.

Baca Juga: Mengkudu, Buah Bau Kaya Khasiat

Sedangkan peletakan batu pertama telah dilakukan Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X pada tanggal 4 Juni 2019.

SMH pada tahun ini menambah lagi 15 kamar. Sebelumya hanya memiliki tujuh kamar. GKR Hemas dan Dyah Suminar berharap keberadaan Sasana Marsudi Husada semakin banyak pasien kanker yang dapat ditolong.

Periode pengobatan kanker cukup lama. Mulai dilakukannya radioterapi terhadap pasien, hingga  kemoterapi.

Agar membantu proses penyembuhan bagi pasien, dibutuhkan tempat singgah pasien yang nyaman.

Baca Juga: Stik Growol, Makanan Khas Asal Kulon Progo yang Disukai Milenial

Apakah pasien yang dirawat di SMH gratis atau membayar? Pasien tetap membayar. Hanya, angkanya sangat murah.

Tarif bagi pasien anak dan dewasa kelas bersubsidi dikenai biaya setiap pasien Rp 15 ribu untuk tiga kamar dua pasien. Sedangkan dua kamar empat pasien, tarifnya Rp 7.500 per pasien.

Sedangkan dua kamar isolasi, tarifnya Rp 15 ribu per pasien. Sementara tarif non subsidi sebanyak 15 kamar,  sebesar RP 50 ribu per pasien.  

Selain tarif  sangat murah, pasien masih menerima layanan seperti kajian agama, senam, rekreasi dan gathering.

Baca Juga: Ini Penyebab Munculnya Ubur-ubur di Pantai Selatan Kulon Progo

“Tentu saja harapan kami,  inshaallah  pasien jadi sembuh setelah mendapat perawatan. Karena kanker dapat disembuhkan asalkan diobati dengan benar, dan masih stadium dini,” terang Dyah Suminar.

Pengembangan Rumah Singgah Marsudi Husada sekaligus menjawab BPJS yang tidak menjamin tempat menginap bagi pasien.

“Maka kami membantu pasien kanker yang sedang  menjalani proses pengobatan di RS Sardjito dan rumah sakit lain di DIY,” imbuhnya. (*)

Editor: Azam Sauki Adham


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x